Selasa 01 Sep 2020 15:44 WIB

Dinas PUPR Depok Renovasi Dua Jembatan Besar di GDC

Renovasi dilakukan pada jembatan yang usianya sudah mencapai 50 tahun.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Alat berat bersiap mengerjakanper baikan jembatan (ilustrasi)
Alat berat bersiap mengerjakanper baikan jembatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok merenovasi dua jembatan sekaligus yang berada di kawasan Grand Depok City (GDC). Renovasi dilakukan mengingat adanya keretakan serta pertimbangan usia jembatan yang sudah mencapai 50 tahun.

"Kami merenovasi total atau mengganti jembatan lama dengan jembatan baru. Sebelumnya kami hanya merenovasi bagian yang dibutuhkan saja, tapi saat ini kami rombak total," ujar Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Dadan Rustandi, di Balai Kota Depok, Selasa (1/9).

Baca Juga

Menurut Dadang, dua jembatan tersebut masing-masing terletak di depan Perumahan Viscani dengan nilai anggaran Rp 4,7 miliar. Serta memiliki ukuran lebar 9 meter dan panjang 34 meter.

Kemudian, di depan Jalan Mandor Samin dengan lebar 14 meter dan panjang 43 meter. Sementara anggaran renovasinya mencapai Rp 6,5 miliar. "Tidak ada perluasan jembatan karena sudah cukup ideal. Pengerjaan sudah dimulai sejak 1 Juli 2020 dan akan berlangsung selama 120 hari kalender," terangnya.

Dia berharap, pembangunan jembatan ini bisa memperbaiki struktur serta memberi kenyamanana masyarakat saat melintas di jembatan yang di bawahnya mengalir air Kali Cikumpa. "Mudah-mudahan pengerjaan ini selesai tepat waktu. Dengan begitu, masyarakat bisa melintas dengan nyaman, tanpa harus khawatir jembatan akan amblas," harapnya.

Dijelaskan Dadang, dua jembatan yang saat ini sedang dikerjakan, dipastikan akan mampu menopang beban kendaraan hingga 60 ton dan kokoh selama 20 tahun. Dengan daya tahan tersebut, kedua jembatan ini diharapkan mampu menopang banyaknya kendaraan yang melintas setiap harinya.

"Jembatan ini kan juga dilalui oleh truk yang beratnya mencapai 10 ton. Belum lagi kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kerap melintas dan beratnya hampir mencapai 15 ton. Kami sudah antisipasi dengan pembangunan fondasi yang lebih kuat dari sebelumnya," jelasnya.

Dia menambahkan, pengerjaan dua jembatan ini merupakan pembangunan konstruksi baru, dengan penghitungan yang sangat matang. Termasuk pembuatan turap juga diperhatikan sangat detail. Hal ini dilakukan agar air kali tidak mudah masuk ke rongga yang bisa menyebabkan pondasi tergerus, sehingga mengakibatkan amblasnya jembatan.

"Turapnya juga kita buat baru dan lebih kokoh. Jadi, air dari kali tidak mudah masuk ke dalam rongga, yang jelas setiap jengkal konstruksi kita perhatikan detail  Kurang lebih pengerjaan tiga bulan atau 120 hari kalender dan akan ditutup total selama itu. Kami sudah menyiapkan jalur contraflow. Warga dimohon bersabar dengan adanya pengerjaan ini," ujar Dadan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement