Selasa 01 Sep 2020 13:11 WIB

Jouska Tegaskan tak Pernah Sarankan Klien Beli Saham LUCK

Pembelian saham merupakan kesepakatan investor dan broker.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Jouska
Foto: dok. Jouska
Jouska

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer (CEO) PT Jouska Financial Indonesia Aakar Abyasa Fidzuno menegaskan bahwa selama ini advisor Jouska tidak pernah menyarankan klien untuk membeli saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk yang berkode LUCK. Pembelian saham merupakan kesepakatan broker dan investor.

“Saya meluruskan bahwa advisor Jouska tidak pernah menyarankan klien untuk membeli saham LUCK,” katanya dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (1/9).

Baca Juga

Aakar mengatakan advisor Jouska sebelumnya tidak mengetahui bahwa dana klien yang dikelola oleh PT Mahesa Strategis Indonesia (Mahesa) akan dibelikan saham apa. Pasalnya, hal tersebut adalah ranah kesepakatan antara klien dengan Mahesa.

Ia menuturkan advisor Jouska baru mengetahui adanya pembelian saham LUCK pada saat review portofolio yang berlangsung secara periodik.

Ia menjelaskan terkait keluhan klien tentang advisor Jouska yang menyarankan untuk tidak menjual saham LUCK adalah saat pihaknya hanya mengingatkan klausul perjanjian antara klien dengan Mahesa.

“Itu di mana klien tidak boleh intervensi karena bisa mengganggu rencana pembentukan portofolio saham dari tim Mahesa,“ ujarnya.

Selain itu, Aakar mengatakan tim Jouska juga berharap masih ada kemungkinan untuk harga saham LUCK rebound berdasarkan insight dari broker di Mahesa ketika harga saham LUCK turun.

“Kami berusaha mencarikan jalan keluar yang terbaik buat klien dari situasi pasar modal yang kurang bagus. Supaya klien bisa menjual kembali di harga yang lebih bagus,” katanya.

Meski demikian, Aakar yang sekaligus merupakan Komisaris PT Mahesa Strategis Indonesia (Mahesa) dan pemegang saham pasif memohon maaf atas kelalaiannya dalam mengawasi operasional Mahesa. Ia memastikan fokus saat ini adalah kepentingan klien dengan menyelesaikan masalah tanpa menyebabkan kegaduhan.

“Saya memohon maaf atas kelalaian saya mengawasi dan turut menanamkan modal pada Mahesa sejak awal dan juga mohon maaf karena saya lalai dalam berkomunikasi dengan klien mewakili pihak ketiga,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement