Senin 31 Aug 2020 23:17 WIB

Kushner Tuntaskan Normalisasi Israel-UEA

Penandatanganan normalisasi diperkirakan awal September.

Penasihat Gedung Putih sekaligus menantu Presiden AS Donald Trump Jared Kushner. Kushner menginisiasi konferensi di Bahrain untuk membicarakan upaya mengangkat ekonomi negara-negara di Timur Tengah melalui investasi global.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Penasihat Gedung Putih sekaligus menantu Presiden AS Donald Trump Jared Kushner. Kushner menginisiasi konferensi di Bahrain untuk membicarakan upaya mengangkat ekonomi negara-negara di Timur Tengah melalui investasi global.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Sejumlah pejabat AS dan Israel menginjakkan kakinya di Uni Emirat Arab (UEA), Senin (31/8). Perjalanan mereka ke Abu Dhabi menggunakan pesawat komersial pertama dalam upaya merampungkan normalisasi hubungan Israel-UEA.

Sejumlah petinggi AS dan Israel berada di pesawat El Al, yang terbang langsung dari Tel Aviv ke Ibu Kota UEA, Abu Dhabi. Penerbangan LY971 ini melewati udara Arab Saudi setelah mereka memberi izin melintas.

Penasihat senior yang juga menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner serta Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O’Brien memimpin delegasi AS. Tim Israel dipimpin oleh penasihat keamanan, Meir Ben-Shabbat.

Dalam kunjungan itu, Pemeirntah UEA dan Israel membahas kerja sama ekonomi, sains, perdagangan, dan budaya. Penerbangan langsung antara kedua negara juga dibahas, ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel kepada televisi al Arabiya.

Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh, Senin, mengecam penerbangan perdana itu. Ia menyebutnya sebagai peristiwa menyakitkan dan jelas-jelas melanggar posisi Arab terhadap konflik Palestina-Israel.

‘’Kami berharap pesawat Emirat mendarat di Yerusalem yang merdeka. Namun, kini kami berada di era Arab dalam kondisi sulit,’’ kata Shtayyeh seperti dikutip laman berita Aljazirah. Juru bicara Hamas, Hazem Qassen juga menyesalkan langkah UEA.

Ia mengungkapkan, kesepakatan normalisasi hubungan UEA-Israel bertentangan dengan asprirasi rakyat UEA. Langkah ini hanya menguntungkan Zionis. Sebaliknya, Kushner mendesak Palestina kembali ke meja perundingan damai.

Ia menyatakan, mestinya Palestina tak terpaku pada masa lalu.’’Mereka harus kembali ke meja perundingan. Perdamaian ada buat mereka. Kesempatan akan muncul jika mereka segera meraihnya,’’ katanya.

sumber : aljazirah, reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement