Senin 31 Aug 2020 22:36 WIB

UGM Lakukan Tes Cepat Covid-19 ke 500 Pegawainya

UGM terus lakukan tracing usai satu lulusan disusul satu nakesnya positif Covid-19.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas medis menunjukan sample darah dalam rapid test.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas medis menunjukan sample darah dalam rapid test.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) terus melakukan tracing usai satu lulusan, disusul satu tenaga kesehatan positif Covid-19. Setelah 20 pegawai kliniknya diswab, UGM melakukan rapid test ke 500 pegawai di kantor pusat.

Tes dilakukan mulai 31 Agustus-4 September 2020. Sekretaris Satgas Covid-19 UGM dr. Fitriana mengatakan, tes cepat pegawai ini jadi langkah promotif dan preventif. Tujuannya, mencegah penularan Covid-19 di lingkungan kerja.

"Di samping itu, sebagai bentuk dukungan pelayanan kesehatan bagi pegawai selama pandemi. Tes cepat ini dilakukan untuk skrinning awal Covid-19," kata Fitriana, di sela-sela yang dilakukan di Kantor Pusat UGM, Senin (31/8).

Ia menekankan, bila nanti ada hasil yang reaktif, pegawai yang bersangkutan akan langsung dilakukan uji lanjutan PCR. Sementara menunggu hasil, pegawai dengan hasil reaktif tersebut diminta melakukan karantina secara mandiri.

"Jika ada hasil reaktif akan kita rujuk ke RSA UGM untuk dilakukan tes swab," ujar Fitriana.

Seorang pegawai bagian SDM UGM yang turut mengikuti tes cepat, Argarina, mengaku sempat merasa cemas. Pasalnya, mengikuti tes cepat ini baru kali pertama dilakukan selama pandemi Covid-19 merebak di dunia dan di Indonesia.

"Sempat deg-degan juga tadi, sekarang pun masih merasa deg-degan menunggu hasilnya, semoga tidak reaktif," kata Argarina, berharap.

Tes cepat sendiri dilaksanakan tetap sesuai protokol kesehatan. Dari menjaga jarak aman, memastikan penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh, dan menjaga kebersihan dengan disediakan handsanitizer dan wastafel cuci tangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement