Senin 31 Aug 2020 17:39 WIB

Abu Sekam dan Cangkan Telur UNS, Juarai Lomba Inovasi

Campuran kedua limbah itu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengikat beton.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agus Yulianto
Sekam padi. Ilustrasi
Foto: Google
Sekam padi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo membuat penelitian mengenai pemanfaatan limbah abu sekam padi dan limbah cangkang telur sebagai campuran beton. Gagasan tersebut menyabet juara satu pada ajang Innovation Concrete Competition (ICC) 3rd DISCO yang diselenggarakan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. ICC tahun ini mengusung tema Innovation of Lightweight Concrete, High Quality and Eco Friendly.

Ketiga mahasiswa UNS yang tergabung dalam tim Semar Adhideva tersebut yakni, Ganesha Wibisono Lubis, Maulana Kangko Wicaksono, dan Muhammad Naufal Muslim yang berasal dari Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Fakultas Teknil UNS. Penelitian tersebut dibimbing oleh dosen pembimbing Halwan Alfisa.

Ketiga mahasiswa UNS tersebut berhasil merumuskan sebuah penelitian berjudul "Pemanfaatan Limbah Abu Sekam Padi sebagai Binder Beton Geopolimer dan Limbah Cangkang Telur Sebagai Filler Dalam Eco Lightweight Concrete".

Maulana menjelaskan, campuran limbah abu sekam dan limbah cangkang telur dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengikat beton dan meningkatkan kuat tekan beton umur awal.

Selama ini, abu sekam dan cangkang telur merupakan limbah yang tidak terpakai.

"Bagi kami itu adalah inovasi karena abu sekam memiliki senyawa pozzolan berupa silika yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengikat beton geopolimer kami. Sama halnya dengan cangkang telur yang merupakan limbah khas daerah Jawa Tengah yang memiliki kandungan senyawa CaO yang tinggi dapat meningkatkan kuat tekan beton umur awal. Beton inovasi memiliki durability yang tinggi, memiliki aspek ramah lingkungan dan sangat ekonomis," ujar Maulana seperti tertulis dalam siaran pers, Senin (31/8).

Rangkaian lomba ICC 3rd DISCO dimulai sejak Oktober 2019. Namun karena adanya pandemi, lomba diundur dan pelaksanaan final menjadi tanggal 10–12 Agustus 2020. Maulana bersyukur karena timnya dapat membanggakan dan mengharumkan nama UNS.

Selanjutnya, dia dan kawan-kawannya berharap dapat mengembangkan inovasi yang dibuat agar dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. "Harapan saya dan tim pastinya dapat mengembangkan inovasi kami agar dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari dan memberikan kebaikan ke khalayak luas," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement