Senin 31 Aug 2020 14:50 WIB

Kekeringan Meluas, ACT Droping Air Bersih di Gunungkidul

Pada Agustus di Gunungkidul dampak dari meluasnya kekeringan dirasakan 109.648 jiwa

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
 Relawan ACT DIY melakukan dropping air bersih di Gunungkidul. (ilustrasi).
Foto: Dokumen.
Relawan ACT DIY melakukan dropping air bersih di Gunungkidul. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) Yogyakarta mulai melaksanakan droping air bersih di sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul. Aksi ini untuk merespon kondisi kekeringan yang makin meluas, bahkan sudah dirasakan 10 kecamatan.

Data BPBD Gunungkidul per Agustus 2020, di Kabupaten Gunungkidul dampak dari meluasnya kekeringan dirasakan 109.648 jiwa di 10 kecamatan. Ada 21.718 jiwa di Girisubo, 9.902 di Rongkop, 12.441 di Tepus, dan 20.071 di Tangjungsari.

Lalu, 16.978 jiwa di Paliyan, 4.327 di Purwosari, 19.315 di Panggang, 2.702 di Ponjong, 1.244 di Semanu dan 950 jiwa di Kecamatan Saptosari. Untuk hari pertama droping air bersih dilakukan di Desa Girisekar, Kecamatan Panggang.

Koordinator Droping Air ACT DIY, Leta mengatakan, untuk droping hari pertama dilaksanakan menerjunkan dua armada truk tangki berkapasitas 4.000 dan 5.000 liter. Serta, masing-masing truk mengangkut empat kali air bersih per hari.

"Untuk disalurkan kepada masyarakat di Desa Girisekar yang sedang mengalami kesulitan air bersih sejak empat bulan terakhir," kata Leta, Senin (31/8).

Warga Desa Girisekar, Dumilah (57) menuturkan, warga sudah mengalami kondisi kesulitan mendapat air bersih setidaknya sejak empat bulan terakhir. Sebab, sumur galian yang biasa jadi sumber mata air keruh bercampur endapan lumpur.

Terpaksa, lanjut Dumilah, untuk kebutuhan air bersih sehari-hari masyarakat Desa Girisekar harus membeli air dari truk-truk tangki swasta. Selain itu, ada yang membelinya perorangan ke warga yang mempunyai akses air dari PDAM.

"Bahkan, ada warga setempat hanya untuk keperluan minum saja harus meminta-minta kepada tetangga kanan dan kiri," ujar Dumilah.

Tidak heran, hadirnya dua armada truk tangki ACT yang mendistribusikan air gratis langsung disambut suka cita warga. Bahkan, sampai ada yang menangis karena mendapat bantuan air bersih secara gratis.

Ini menggambarkan selama ini ditempat mereka dilanda kesulitan air bersih yang cukup serius. Pada kemarau 2019 lalu, ACT DIY menyalurkan pula bantuan air bersih lebih dari 2,5 juta liter untuk area Gunungkidul dan sekitarnya.

"Semua gratis berbekal sedekah dari dermawan. Alhamdulillah, sumbangsih air bersih ini turut meredam krisis air bersih yang terjadi di Gunungkidul," kata Leta, menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement