Senin 31 Aug 2020 14:12 WIB

Menlu RI: Pembakaran Alquran di Swedia Bisa Picu Perpecahan

Kemenlu RI akan menyampaikan posisi Indonesia atas pembakaran Alquran di Swedia

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Pembakaran Alquran di Swedia picu kerusuhan.
Foto: Welt News
Pembakaran Alquran di Swedia picu kerusuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi telah menugaskan Kuasa Usaha Ad Interim RI di Stockholm untuk mengusut dugaan penistaan agama dengan adanya pembakaran Alquran di Oslo.

"Terkait kejadian penistaan kitab suci di Swedia, Menlu RI telah tugaskan Kuasa Usaha A.I. RI di Stockholm untuk demarche ke Kementerian Luar Negeri Swedia untuk menyampaikan posisi Indonesia," ujar juru bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah kepada Republika.co.id, Senin (31/8).

Baca Juga

Faiza menegaskan bahwa posisi Indonesia jelas tertuju pada penghormatan terhadap agama tidak kalah pentingnya dengan penghormatan terhadap demokrasi. Menlu Retno juga menyampaikan melalui KUAI bahwa kejadian penistaan seperti itu akan memicu aksi pecah belah yang berkelanjutan.

Sedikitnya 10 orang ditangkap di Swedia selatan dan beberapa petugas polisi terluka dalam kekerasan yang dipicu oleh protes ilegal di mana salinan Alquran dibakar kemarin. Para pengunjuk rasa di kota Malmo melemparkan batu ke arah polisi dan membakar ban di jalan-jalan pada Jumat malam (28/8), dengan kekerasan meningkat seiring berlalunya malam, menurut polisi dan media lokal.

Seperti dilansir laman Aljazirah, demonstrasi dilakukan sekitar 300 orang terkait pembakaran Alquran. "Kala itu aktivis sayap kanan membakar salinan kitab suci Muslim di Rosengard, lingkungan yang sebagian besar migran," juru bicara polisi Rickard Lundqvist mengatakan kepada tabloid Swedia, Expressen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement