Ahad 30 Aug 2020 23:54 WIB

Pemkab Bogor Optimistis Penuhi Target WHO

Pemkab Bogor telah menerima CPR Protable dari Pemprov Jabar

Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan.Pemerintah Kabupaten Bogor optimistis memenuhi target yang ditetapkan World Health Organization (WHO), yakni tes usap kepada satu persen dari jumlah populasi, setelah mendapatkan bantuan alat polymerase chain reaction (PCR) portable dari Pemprov Jawa Barat.
Foto: Dok
Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan.Pemerintah Kabupaten Bogor optimistis memenuhi target yang ditetapkan World Health Organization (WHO), yakni tes usap kepada satu persen dari jumlah populasi, setelah mendapatkan bantuan alat polymerase chain reaction (PCR) portable dari Pemprov Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Pemerintah Kabupaten Bogor optimistis memenuhi target yang ditetapkan World Health Organization (WHO), yakni tes usap kepada satu persen dari jumlah populasi, setelah mendapatkan bantuan alat polymerase chain reaction (PCR) portable dari Pemprov Jawa Barat.

"Ini sesuai target yang ditetapkan WHO untuk melakukan swab testsatu persen dari jumlah populasi, alat ini akan sangat membantu," ujar Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan usai penyerahan PCR portable secara simbolis dari Gubernur Ridwan Kamil melalui video conference, di Cisarua, Kabupaten Bogor, Ahad (30/8).

Menurut Iwan, bantuan satu alat PCR Portable ini akan memenuhi target pelaksanaan tes usap terhadap 1 persen jumlah warga Kabupaten Bogor yang kini sudah menembus angka 6 juta jiwa.

"Alhamdulillah ini bisa meringankan upaya pencapaian target swab test yaitu kalau 1 persen dari jumlah penduduk kita, berarti harusnya 60.000 test," kata politisi Partai Gerindra itu.

Sebagai informasi, Pemprov Jawa Barat memberikan bantuan alat PCR portable untuk melakukan tes usap kepada 27 Pemerintah Daerah (Pemda) di wilayahnya. Selain untuk meningkatkan rasio tes COVID-19 di Jawa Barat, alat PCR juga digunakan untuk menelusuri potensi klaster COVID-19 di daerah pelosok dan kawasan Industri.

“Dengan alat PCR portable akan diketahui hasilnya setelah 40 menit dan alat ini dapat melakukan testing 100 sampelper hari. PCR ini harganya 1 milyar per unit dibeli dari APBD Provinsi, jadi tolong dimaksimalkan penggunaannya," kata Ridwan Kamil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement