Ahad 30 Aug 2020 10:17 WIB

Akreditasi Wartawan Peliput Protes Aksi Belarus Dicabut

Setidaknya ada 17 wartawan yang akreditasinya dicabut.

Seorang perempuan membawa bendera Belarus berdiri di atap sebuah bangunan di Minsk, Ahad (23/8). Belarus mencabut akreditasi sejumlah wartawan yang bekerja untuk media asing dan yang meliput protes anti pemerintah yang terjadi setelah pemilihan presiden yang bermasalah.
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
Seorang perempuan membawa bendera Belarus berdiri di atap sebuah bangunan di Minsk, Ahad (23/8). Belarus mencabut akreditasi sejumlah wartawan yang bekerja untuk media asing dan yang meliput protes anti pemerintah yang terjadi setelah pemilihan presiden yang bermasalah.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Belarus mencabut akreditasi sejumlah wartawan yang bekerja untuk media asing dan yang meliput protes anti pemerintah yang terjadi setelah pemilihan presiden yang bermasalah. Organisasi pemberitaan dan perhimpunan wartawan mengungkapkan ada 17 wartawan yang akreditasinya dicabut.

Akreditasi itu dikeluarkan Kementerian Luar Negeri. Sebanyak 17 wartawan yang dicabut akreditasinya termasuk seorang jurnalis video dan seorang fotografer dari Reuters, dua dari BBC dan empat dari Radio Liberty.

Baca Juga

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Anatoly Glaz tak bisa dihubungi untuk berkomentar. Juru bicara Reuters mengatakan dalam satu pernyataan bahwa para wartawan Reuters dilucuti akreditasi mereka.

"Kami tak tahu ada tindakan-tindakan para wartawan Belarus kami yang mungkin menjadi pembenaran hilangnya akreditasi. Kami berharap otoritas akan mengembalikan kartu pers mereka untuk menjamin wartawan kami dapat melanjutkan menyampaikan berita yang tak berpihak dan independen demi kepentingan masyarakat," kata juru bicara Reuters.

Radio Liberty dalam satu siaran pada lamannya mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri yang mengatakan keputusan mencabut akreditasi diambil untuk alasan keamanan. Kementerian itu enggan mengatakan berapa banyak wartawan yang dicabut akreditasinya.

Dalam komentar pada pertemuan pemerintah pada 23 Juli, Presiden Alexander Lukashenko mengancam mengusir para wartawan asing, seraya menuduh mereka menghasut untuk memprotesnya sebelum pemilu 9 Agustus. Lukashenko menolak tuduhan oposisi bahwa dia mencurangi pemilu untuk memperpanjang kekuasaannya yang berusia 26 tahun. Ribuan orang turun ke jalan menuntutnya lengser, Kedutaan besar Amerika Serikat di Minsk mengeluarkan pernyataan pada Sabtu yang tak mengacu secara khusus pada pencabutan akreditasi.

"Kami prihatin oleh tindakan menyasar ke wartawan yang terus berlanjut, tindakan menghalangi media independen dan laman-laman oposisi," tulis Kedutaan besar Amerika Serikat.

BBC mengatakan dalam satu pernyataan bahwa dua wartawan yang bekerja untuk layanan BBC Rusia dicabut akreditasinya, dengan dampak langsung, dan meminta otoritas untuk membatalkan keputusan itu.

"Kami mengecam dalam kata-kata paling keras pencekikan jurnalisme independen ini," BBC menyatakan.

Pada Sabtu, Direktur Global News AFP Phil Chetwynd mengeluarkan pernyataan yang meminta otoritas di Belarus untuk mengembalikan akreditasi wartawan Belarusnya untuk memungkinkan mereka melanjutkan memberikan pelaporan independen dan tak memihak atas fakta-fakta. Pernyataan itu, yang tak menyebut berapa banyak wartawan yang terdampak, juga mengatakan AFP tak diberi penjelasan mengenai tindakan pemerintah dan bahwa pihaknya tak tahu apa pun alasan penarikan kartu pers itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement