Sabtu 29 Aug 2020 13:44 WIB

Karyawan Positif Covid-19, Suzuki Kurangi Setengah Produksi

Pabrik Suzuki baru genap beroperasi 2 bulan, setelahditutup ikuti anjuran pemerintah.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Erik Purnama Putra
Prosesi seremoni ekspor perdana mobil di pabrik PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Prosesi seremoni ekspor perdana mobil di pabrik PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Cikarang, Kabupaten Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT Suzuki Indomobil Sales, terpaksa melakukan pengurangan kapasitas produksinya sebesar 50 persen setelah ditemukannya 71 kasus positif Covid-19 di Pabrik Suzuki Tambun I, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barata. Padahal, perusahaan tersebut baru membuka kembali kegiatan produksi pabrik selama dua bulan terakhir.

Head of Public Relation & Digital PT Suzuki Indomobil Sales, Rudiansyah, menuturkan, perusahaan baru kembali membuka kegiatan operasional pabrik secara bertahap pada 26 Mei kemarin. Sebelumnya, pabrik ditutup sementara sejak 13 April 2020 mengikuti imbauan pemerintah.

“(sebelumnya) penutupan pabrik sementara sudah dari bulan April, tanggal 13. Pabrik ditutup, tidak boleh ada aktivitas. Dilakukan bertahap tiga kali, dan selesai tanggal 22 Mei. Buka kembali secara bertahap tanggal 26 Mei untuk ekspor,” kata Rudi melalui pesan singkat kepada Republika, Jumat (28/8).

Baru genap dua bulan beroperasi kembali, pabrik otomotif asal negeri sakura itu, harus melakukan pengurangan setengah kapasitas produksi. Hal itu lantaran ditemukannya kasus positif Covid-19. “Yang pengurangan kapasitas 50 persen itu sekarang untuk perakitan (assembly) sepeda motor,” kata Rudi.

Sebelumnya, menurut Rudi, ditemukannya kasus Covid-19 muncul saat ada rapid tes secara massal di pabrik. Setelah ada yang reaktif, pihak perusahaan pun menindaklanjuti dengan melakukan PCR (polymerase chain reaction) tes terhadap semua karyawan yang memiliki riwayat interaksi dengan karyawan yang terpapar.

“Sebetulnya sebelum Agustus, sebelum pandemi kita rutin rapid. Nah tapi yang masif di awal Agustus. Dari situ mulai kelihatan yang positif. Di awal Agustus kita mulai melakukan rapid dan swab,” terang Rudi, Jumat (28/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement