Sabtu 29 Aug 2020 13:27 WIB

3 Perusahaan Amerika Minat Beli TikTok

3 Perusahaan Amerika Minat Beli TikTok, Siapa Saja?

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
3 Perusahaan Amerika Minat Beli TikTok, Siapa Saja?. (FOTO: Unsplash/Kon Karampelas)
3 Perusahaan Amerika Minat Beli TikTok, Siapa Saja?. (FOTO: Unsplash/Kon Karampelas)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

TikTok kembali mengundang minat perusahaan Amerika Serikat (AS) setelah Microsoft. Kali ini, Walmart mengaku akan bergabung dalam upaya pembelian aset TikTok di AS.

Peritel Walmart memuji integrasi penjualan daring dan kemampuan periklanan TikTok di pasar lain. Perusahaan itu berniat membawa hal serupa ke pasar AS.

"Kemitraan tiga arah dapat membawa integrasi serupa ke AS," ujar Walmart, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/8/2020).

Baca Juga: Kabarnya, Nilai Jual TikTok di AS Hampir Capai Rp440 Triliun!

Baca Juga: Sanksi Donald Trump ke Huawei: Bahayakan Industri Chip & HP Dunia

Lewat kesepakatan itu, Walmart ingin menjangkau pelanggan di seluruh saluran virtual ataupun fisik, serta mengembangkan pasar daring dan bisnis periklanannya. Berkat kabar itu, saham Walmart naik 6%.

Walmart berkata, "kami yakin kemitraan Walmart dan Microsoft akan memenuhi harapan pengguna TikTok AS, sekaligus menghilangkan kecemasan regulator pemerintah AS."

Sekadar informasi, ByteDance tengah berdiskusi untuk menjual operasional TikTok di Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru dengan kisaran nilai 25 miliar dolar AS-30 miliar dolar AS.

"ByteDance menargetkan mengadakan pembicaraan ekslusif dengan penawar dalam waktu 24-48 jam ke depan dan menandatangani kesepakatan pada 15 September," menurut narasumber yang meminta agar identitasnya disembunyikan.

Selain Microsoft dan Walmart, Oracle kabarnya juga menaruh minat untuk membeli operasional TikTok di Negeri Paman Sam.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement