Sabtu 29 Aug 2020 11:38 WIB

Bali Ditargetkan Bisa Pulihkan Pariwisata Indonesia

Jumlah turis asing di Indonesia pada 2019 lebih dari 40 persen datang ke Bali.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Wisatawan asing beryoga di Bali/ilustrasi
Foto: seruu.com
Wisatawan asing beryoga di Bali/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat industri pariwisata sekaligus penerbangan mengalami penurunan signifikan. Saat ini, Bali ditargetkan dapat memulihkan kembali sektor pariwisata di Indonesia.

"Jadi gini, dalam kondisi sekarang harus pilih mana yang rebound duluan. Di Bali bisa memberikan dampak yang luas," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dalam diskusi virtual Garuda Indonesia Talks, Jumat (28/8) malam.

Baca Juga

Wishnutama mengatakan Bali memiliki dampak luar biasa untuk kemajuan pariwisata di Indonesia. Menurutnya, jumlah wisatawan asing di Indonesia pada 2019 lebih dari 40 persen selalu datang ke Bali dengan penerbangan langsung.

"Ini belum dari entry point lainnya atau bandara lainnya. Artinya Bali ini strategis," tutur Wishnutama.

Untuk itu, Wishnutama menilai saat ini sangat penting untuk bisa mengimplementasikan protokol kesehatan sebaiknya. Hal tersebut menurutnya dapat dijadikan model untuk diterapkan di destinasi wisata lainnya di Indonesia serta menjadi berita yang baik untuk internasional mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Kalau kita berhasil menjalankan protokol kesehatan dan persepsi positif internasional, bukan hanya sektor pariwisata saja yang positif tapi juga investasi dan lain sebagainya jika melihat ikon di Indonesia yaitu Bali ini menerapkan protokol kesehatan yang baik," ungkap Wishnutama.

Semetara itu, maskapai Garuda Indonesia juga melihat prospek yang positif untuk penerbangan menuju Bali pada masa adaptasi kebiasaan baru saat ini. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pada masa libur panjang beberapa waktu lalu antusiasme penumpang menuju Bali sangat positif.

"Kemarin libur panjang sampai ada lima pesawat ke Bali padahal rencananya tiga tapi lihat antusiasme ini kita tambah," jelas Irfan.

Irfan bahkan sudah merencanakan untuk memaksimalkan penerbangan dari dan ke Bali pada libur panjang Oktober 2020. Irfan mengharapkan ada 10 penerbangan dari dan ke Bali pada masa libur panjang Oktober 2020.

"Nanti Oktober 2020 pas libur panjang kalau demand ke Bali itu banyak, Garuda Indonesia juga lagi memikirkan mikirin bawa Boeing 777 Jakarta-Denpasar," ungkap Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement