Jumat 28 Aug 2020 18:52 WIB

Polda Metro Jaya: Hadi Pranoto Bisa Dijemput Paksa

Penyidik sudah dua kali melayangkan pemanggilan kepada Hadi Pranoto.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus
Foto: Antara Foto/Galih Pradipta
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengatakan Hadi Pranoto bisa dijemput paksa jika yang bersangkutan terus mangkir dari panggilan penyidik. Tim penyidik sudah dua kali melayangkan pemanggilan kepada Hadi Pranoto dan yang bersangkutan bisa dijemput paksa bila penyidik telah melayangkan surat pemanggilan ketiga.

"Enggak ada pemanggilan ketiga, ketiga itu menurut KUHAP itu sudah langsung jemput bawa," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Jumat (28/8).

Baca Juga

Penyidik kepolisian sudah dua kali melayangkan surat pemanggilan kepada Hadi, yakni pada tanggal 3 dan 24 Agustus. Pada panggilan pertama yang bersangkutan tidak bisa hadir karena dirawat di rumah sakit.

Sedangkan pada panggilan kedua, Hadi hadir bersama kuasa hukumnya namun tidak diperiksa karena mengaku masih belum fit untuk diperiksa. Yusri berharap Hadi dan kuasa hukumnya bisa segera memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai saksi dalam perkara dugaan penyebaran kabar bohong yang menyeret musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji.

"Makanya kita mengharapkan yang bersangkutan ini bisa hadir ya, yang bersangkutan HP ini mudah-mudahan segera sehat dan kita mengharapkan segera menghadiri pemeriksaan," kata Yusri.

photo
Peneliti Hadi Pranoto menunjukkan ramuan herbal untuk antibodi Covid-19, di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8/2020). Berdasarkan hasil penelitiannya tersebut ramuan dari bahan-bahan herbal alami Indonesia tersebut dipercaya mampu meningkatkan antibodi dalam mencegah penyebaran pandemi COVID-19 dan direncanakan akan diproduksi massal gratis untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19. - (ANTARA/Arif Firmansyah)

Anji bersama Hadi Pranoto dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Cyber Indonesia terkait dugaan penyebaran berita bohong obat Covid-19 melalui kanal Dunia Manji di YouTube. Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid menjelaskan konten yang ditayangkan di kanal YouTube pada Sabtu, 1 Agustus 2020 tersebut berpotensi memicu polemik di tengah masyarakat.

Konten yang diunggah Anji tersebut memuat penyataan Hadi Pranoto yang mengklaim sebagai pembuat herbal antibodi Covid-19. Selain itu, ada pernyataan lainnya Hadi yang dinilai menuai polemik, yakni soal tes cepat dan dan tes usap COVID-19.

Hadi mengaku memiliki metode uji yang jauh lebih efektif dengan harga Rp 10 hingga Rp 20 ribu menggunakan teknologi digital.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement