Jumat 28 Aug 2020 17:29 WIB

Donald Trump: NBA Telah Menjadi Organisasi Politik

Protes terhadap penembakan Jacob Blake di Amerika Serikat terus terdengar.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Agung Sasongko
Presiden Donald Trump.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Protes terhadap penembakan Jacob Blake di Amerika Serikat terus terdengar. Salah satu pihak yang getol mengutuk tindakan ini adalah NBA (National Basketball Association). Para pebasket memboikot sejumlah laga playoff.

Presiden AS, Donald Trump tidak tahu menahu mengenai aksi ini. Namun menurutnya tindakan LeBron James dan rekan-rekan tidak pada tempatnya.

Baca Juga

"Sangat disayangkan, mereka telah menjadi organisasi politik. Itu bukan hal yang baik untuk olahraga dan negara ini," kata tokoh berusia 74 tahun, dikutip dari Sportskeeda, Jumat (28/8).

Kepala Staf Wakil Presiden Mike Pence, Marc Short mempertegas pernyataan Trump. Ia mempersilahkan para pebasket untuk melakukan protes, namun kubunya tak peduli.

Pada intinya, semua harus menjalankan tugas sesuai peran masing-masing. Ia menilai para pemain tak harus memboikot pertandingan saat menyikapi isu yang sedang terjadi. NBA menunda enam laga play off yang harusnya berlangsung pada pertengahan pekan ini.

Partai tersebut di antaranya Denver Nuggets vs Utah Jazz dan Los Angeles Clippers vs Dallas Maverick, serta semifinal Wilayah Timur Boston Celtics vs Toronto Raptors. Bintang La Lakers, LeBron James menegaskan tujuan dari tindakan mereka adalah memperjuangkan perubahan. Perjuangan tersebut, menurut dia, tidak berhenti hanya dengan kata-kata.

Beberapa hari lalu, terjadi penembakan di Kenosha, Wisconsin, AS. Polisi memberondong seorang kulit hitam bernama Jacob Blake dengan tujuh tembakan. Peristiwa tersebut berlangsung di depan anak-anak korban. Apa yang terjadi kembali memicu kemarahan publik. Rentetan aksi unjuk rasa mulai terlihat di berbagai daerah di Negeri Paman Sam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement