Jumat 28 Aug 2020 13:09 WIB

Kushner Harap Normalisasi Israel-UEA Jadi Momen Perdamaian

Kushner akan berkunjung ke Israel dan UEA.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Penasihat Gedung Putih sekaligus menantu Presiden AS Donald Trump Jared Kushner.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Penasihat Gedung Putih sekaligus menantu Presiden AS Donald Trump Jared Kushner.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Penasehat senior Gedung Putih, Jared Kushner berharap ada kemajuan yang signifikan soal perdamaian Timur Tengah. Hal ini dia sampaikan saat bersiap bergabung dalam penerbangan komersial pertamanya ke Tel Aviv Israel dan ke Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA), pada pekan depan.

Dalam perjalanan tersebut, menantu Presiden AS Donald Trump itu akan ditemani oleh pejabat administrasi termasuk Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien dan beberapa pakar pemerintah Israel. Ini dilakukan menyusul perjanjian antara Israel dan UEA yang ditengahi AS pada pertengahan Agustus ini.

Israel dan UEA membangun hubungan diplomatik penuh sehingga menjadikan Abu Dhabi sebagai negara Arab ketiga yang mengakui Israel setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994. "Saya sangat fokus pada perjalanan saya pekan depan ke Timur Tengah," kata Kushner, dalam sebuah wawancara dengan situs berita Politico yang dikutip Al Arabiya, Jumat (28/8).

Kushner memyampaikan harapannya agar perjanjian antara Israel dan UEA bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan momentum yang lebih lagi. "Mudah-mudahan kita bisa membuat perjanjian damai ini dipegang erat-erat dan mudah-mudahan terobosan ini bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan momentum yang lebih," ujarnya.

Kesepakatan itu merupakan kebijakan luar negeri yang penting bagi Presiden Donald Trump. Langkah ini mengupayakan pemilihan kembali pada November tahun ini dan memiliki sedikit keberhasilan di bidang diplomatik.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Kamis (27/8) juga menyelesaikan kunjungan ke beberapa negara Arab tanpa mengajak mereka mengikuti langkah UEA menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Seorang pejabat senior Gedung Putih menggambarkan penerbangan itu sebagai peristiwa bersejarah, langkah maju yang signifikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement