Kamis 27 Aug 2020 23:59 WIB

Islam di New Delhi India, Kuat Mengakar dalam Sejarah

Islam mengakar kuat di masyarakat New Delhi dalam catatan sejarah

Islam mengakar kuat di masyarakat New Delhi dalam catatan sejarah  Umat Islam India shalat Idul Adha di Masjid Jama di New Delhi, India, Sabtu (1/8/2020).
Foto: AP / Manish Swarup
Islam mengakar kuat di masyarakat New Delhi dalam catatan sejarah Umat Islam India shalat Idul Adha di Masjid Jama di New Delhi, India, Sabtu (1/8/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, Menilik sejarahnya, pengaruh Islam memang sangat kental di India. Salah satu kota yang menjadi rumah bagi Muslim India adalah Delhi. Kota Delhi terbagi atas dua bagian besar, yaitu Old Delhi dan New Delhi yang menjadi ibu kota India sejak 1947.

Secara geografis, kota Delhi terbagi atas tiga wilayah besar, yakni wilayah Yamuna yang terletak di dataran rendah, wilayah perbukitan Aravalli, dan wilayah dataran Gangetic. Dengan luas wilayah 1.483 meter persegi, Delhi berbatasan di timur dengan negara bagian Uttar Pradesh. Dan, pada tiga arah mata angin lainnya, seperti dikutip dari situs www.mapsofindia.com, Delhi berbatasan dengan negara bagian Haryana.

Baca Juga

Sekitar 15 kilometer di sebelah utara Delhi terdapat wilayah Meh rauli, tempat berbagai monumen bersejarah berdiri. Di sini pula terdapat kompleks Qutab Minar yang menjadi simbol titik awal perubahan dalam sejarah India.

Perubahan yang dimaksud adalah tegaknya aturan-aturan Muslim di India. Penerus Mohammed Ghori (yang mengakhiri aturan Kerajaan Hindu di Delhi), Qutub-ud-din Aibak mendirikan Qutab Minar sebagai tanda keme nang an Ghori atas Rajputs pada 1192. Qutab Minar adalah menara setinggi 72,5 meter berlapis batu merah dan marmer. Menara ini masuk dalam warisan dunia UNESCO.

Qutab Minar juga menjadi rumah bagi masjid pertama yang dibangun di India, yaitu Masjid Quwwat-ul-Islam. Qutub-ud-din memulai pembangunan masjid ini pada 1192. Konon, bebe rapa bagian masjid ini dibangun dari material candi-candi Hindu Sejarah pun mencatat, dinasti-dinasti besar di masa kejayaan India dipimpin oleh raja-raja Muslim yang berpegang erat pada ajaran Islam. Sebut saja, misalnya, Dinasti Slave, Khilji, Lodi, Sayyid, dan Tuqhlaq. 

Kepemimpinan Muslim ini memberi dampak mendalam pada budaya dan tradisi masyarakat India. Sekadar contoh, tradisi perkawinan warga Muslim di Delhi secara kuat mengikuti aturan dan norma Islam.

Seremoni utama dari pernikahan Muslim disebut nikah. Berdasarkan kebiasaan, mempelai perempuan dan mempelai laki-laki akan menandatangani surat nikah yang disebut nikaah nama. Di Delhi, pernikahan Muslim dianggap sebagai perayaan besar.

Laman www.ezinearticles.com menyebut, populasi Muslim di India tersebar di seluruh wilayah negeri. Beberapa wilayah yang memiliki populasi Muslim tinggi adalah Uttar Pradesh, Madhya Pradesh, Bihar, dan Bengal Barat. Dari sisi jumlah, Delhi pun termasuk memiliki populasi Muslim yang banyak.  

Membentang di tepian Sungai Yamuna, Delhi dihuni masyarakat yang majemuk dan kosmopolitan. Selain komunitas Muslim, di kota ini juga tinggal beberapa komunitas lain, yaitu Hindu, Sikh, Jain, Kristiani, dan Baha’i. Ada pula beberapa komunitas minoritas lainnya seperti Parsi, Buddha, Yahudi, dan India Anglo.

 

photo
Seorang Muslim India membaca Alquran saat Ramadhan di sebuah masjid peninggalan era Mughal di New Delhi, India. - (AP PHOTO/Altaf Qadri)

Muslim di Delhi menetap di seluruh bagian kota. Di bagian utara, yang populer disebut Delhi Lama atau Old Delhi, memiliki konsentrasi populasi Muslim yang besar. Old Delhi dibangun pada 1639 di zaman Dinasti Mughal.

Sejarah mencatat, dinasti-dinasti besar yang berkuasa di India sejak 1206-1526 adalah Muslim. Delhi Tengah dan Delhi Timur bahkan memiliki jumlah keluarga Muslim lebih banyak lagi. Sementara di selatan Delhi, kantong komunitas Muslim juga bisa dijumpai di dekat makam tokoh sufi ber nama Nizam-ud-din.

Sebagai salah satu kantong Muslim di India, Old Delhi memiliki masjid megah, yakni Masjid Jama. Tak hanya megah, masjid ini tercatat sebagai yang terbesar di India. Masjid ini mampu menampung 20 ribu jamaah. Imam masjid ini Syed Imam Bukhari memiliki peran penting sebagai pemersatu dan sumber ilmu bagi Muslim India.

Delhi juga menjadi lokasi bagi universitas Islam terkemuka, Jamia Millia Islamia. Peletakan batu pertama pembangunan universitas ini dilakukan oleh pejuang kemerdekaan sekaligus pemikir teologi Muslim, Maulana Mehmud Hasan. Awalnya, Maulana membangun Jamia Millia Islamia di Aligarth pada 1920, sebelum kemu dian dipindah ke Karol Bagh, New Delhi pada 1925 karena krisis pembiayaan di masa pemerintahan PM Mahatma Gandi.

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement