Kamis 27 Aug 2020 21:07 WIB

AP II Tingkatkan Standar Latihan Personel Bandara

AP II membentuk Airport Digital Expedition Academy .

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Penumpang beraktivitas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, yang dikelola PT Angkasa Pura II. ilustrasi
Foto: Antara/Galih Pradipta
Penumpang beraktivitas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, yang dikelola PT Angkasa Pura II. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) melalui Unit Airport Learning Center meningkatkan standar latihan dalam mengakselerasi keterampilan personel bandara. Untuk itu, AP II membentuk Airport Digital Expedition Academy yang menyediakan pelatihan berbasis virtual reality (VR Training) pertama di Indonesia bagi personel bandara.

"Keberadaan akademi ini sekaligus menegaskan transformasi digital perseroan yang dijalankan sejak empat tahun lalu," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (27/8).

Baca Juga

Awaluddin menjelaskan, melalui teknologi virtual reality berbagai skenario situasi yang mengancam keamanan dan keselamatan di bandara dapat disimulasikan mendekati kenyataan. Hal tersebut sebagai materi latihan bagi personel.

Di dalam tahap awal, kata dia, pelatihan berbasis teknologi virtual reality disiapkan bagi personel Aviation Security (Avsec), Apron Movement Control (AMC), serta Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK). Avsec, AMC, dan PKP-PK merupakan tiga unit operasi mandatori di setiap bandara.

Awaluddin mengatakan, berdasarkan suatu penelitian, pelatihan berbasis virtual reality sebesar 75 persen lebih efektif dibandingkan dengan  group discussion (50 persen), demonstrasi (30 persen), dan audio visual (20 persen).  “Pelatihan berbasis virtual reality sangat tepat untuk melihat kemampuan personel bandara secara terukur dan detil," ujar Awaluddin.

Dia menjelaskan, teknologi virtual reality dapat dengan mudah untuk melakukan passenger profiling dan dapat dengan efektif. Selain itu, untuk personel  PKP-PK juga dapat mencoba dan mengukur lebih tepat strategi apa untuk mengatasi suatu insiden terkait yang mengancam keselamatan penerbangan di bandara.”

“Pelatihan menggunakan teknologi virtual reality ini sama halnya misalnya dengan pelatihan pilot menggunakan simulator. Kami berharap keterampilan personel operasi bandara akan semakin baik dan terasah secara berkelanjutan,” ungkap Awaluddin.

Perangkat virtual reality yang digunakan dalam pelatihan personel AP II adalah VR Headset, VR-ready computer, VR gloves, Gas dan break foot pedals, serta joysticks. Perangkat tersebut dilengkapi juga dengan software atau modul untuk pelatihan.

Seluruh perlengkapan tersebut diinstalasi di gedung Airport Learning Center (ALC) yang ada di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. ALC merupakan pusat pelatihan pendidikan milik PT AP II untuk mengantisipasi perubahan di masa mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement