Jumat 28 Aug 2020 01:00 WIB

Tahun Depan Produksi Batu Bara Dipatok 609 Juta Ton

Kebutuhan batu bara di dalam negeri pada tahun depan diperkiraka sebesar 168 juta ton

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Truk membawa batubara di area pertambangan PT Adaro Indonesia di Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Truk membawa batubara di area pertambangan PT Adaro Indonesia di Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM sudah memproyeksikan produksi batu bara. Tahun depan produksi batu bara dipatok sebesar 609 juta ton.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Ridwan Djamaludin menjelaskan perhitungan target produksi ini berdasarkan dari kapasitas produksi perusahaan tambang dan juga memperhitungkan kebutuhan pasar baik domestik maupun ekspor.

Baca Juga

"Setelah melakukan perhitungan baik permintaan maupun kebutuhan dalam negeri diputuskan produksi batu bara pada tahun depan sebesar 609 juta ton," ujar Ridwan dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (27/8).

Ridwan pun menjelaskan dari total produksi tersebut rencannya 441 juta ton merupakan alokasi ekspor. Sedangkan untuk kebutuhan dalam negeri sebesar 168 juta ton.

"Proyeksi kebutuhan domestik ini dihitung dari peningkatan kebutuhan batu bara pada sektor industri, listrik semen dan juga smelter," ujar Ridwan.

Ia merinci tahun depan PLN paling tidak membutuhkan 121 juta ton untuk memasok semua PLTU yang ada. Sedangkan pabrik smelter membutuhkan 16,72 juta ton. Untuk sektor pupuk membutuhkan 1,73 juta ton.

Untuk semen membutuhkan 15,49 juta ton. Sektor tekstil dan kertas membutuhkan masing masing 6,54 juta ton dan 7,61 juta ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement