Jumat 28 Aug 2020 01:21 WIB

Dinas ESDM: Semburan Lumpur Kawasan Kesongo Mengandung Gas

Kawasan Kesongo merupakan kawasan Mud Volcanoes atau gunung api lumpur

Rep: Bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
Semburan lumpur panas kawasan Kesongo, di wilayah Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengundang perhatian warga untuk melihat dari dekat, Kamis (27/8).
Foto: tangkapan layar
Semburan lumpur panas kawasan Kesongo, di wilayah Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengundang perhatian warga untuk melihat dari dekat, Kamis (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BLORA—Letusan dari kawah lumpur yang terjadi di kawasan Kesongo, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora tidak hanya menyemburkan lumpur panas. Namun semburan lumpur panas tersebut juga mengandung gas. Hal ini membuat empat orang warga yang sedang menggembalakan kerbau di sekitar lokasi letusan mengalami keracunan. Mereka harus dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.

Kepala Cabang Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah Wilayah Kendeng Selatan, Teguh Yudi Pristiyanto mengatakan, fenomena alam Kesongo yang berada dikawasan RPH Padas, BKPH Trembes, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Randublatung tersebut merupakan semburan lumpur yang bercampur gas.

“Mereka memang keracunan karena menghirup kandungan gas,” ungkapnya.

Apa yang terjadi di kawasan Kesongo tersebut, jelas Teguh, memang terjadi secara alami dan bukan akibat dari kegiatan atau aktifitas eksplorasi (pengeboran) sumur.

Sebelumnya, peristiwa letusan kawah yang diikuti semburan lumpur panas di kawasan Kesongo tersebut juga sudah pernah terjadi pada 2013 silam. Titiknya juga ada di lokasi yang sama meski skalanya berbeda. Hal tersebut terjadi karena kawasan Kesongo sejatinya merupakan kawasan Mud Volcanoes atau yang sering disebut gunung api lumpur.

Karena adanya fenomena geologi berupa ekstrusi cairan hidrokarbon dan gas seperti methane hingga pada saat tertentu memicu letusan hingga menyemburkan lumpur panas dari dalam perut bumi.

Ia juga menyampaikan, saat ini semburan lumpur panas telah berhenti. Kendat begitu aktifitas di sekitar lokasi untuk sementara masih harus dihindari. “Saya sudah mengecek langsung ke lokasi,” tambah Teguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement