Kamis 27 Aug 2020 20:06 WIB

Survei: Gibran Mulai Populer Saat Purnomo Mundur

Sebesar 59,7 persen responden menyukai pasangan calon Gibran-Teguh Prakoso.

Rep: Rizkyan Adiyudha / Red: Ratna Puspita
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Indonesian Public Institute (IPI) menunjukkan tingkat kesukaan atau popularitas terhadap bakal calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meroket pada Agustus 2020. Hal tersebut terjadi setelah Achmad Purnomo mengundurkan diri dan PDIP memberikan restu kepada Gibran untuk maju di Pilkada Solo.

Berdasarkan data survei IPI pada Desember 2019, tingkat kesukaan publik kepada Achmad Punomo lebih tinggi daripada putra sulung Presiden Joko Widodo itu. Sebesar 68 persen publik lebih menyukai Purnomo sedangkan 65,5 persen menyukai Gibran.

Baca Juga

Namun setelah Purnomo mundur dari pencalonan, selisih tingkat popularitas keduanya menipis. Purnomo mengundurkan diri pada akhir Mei, sedangkan survei IPI pada Juni 2020 mencatat tingkat kesukaan publik pada Purnomo sebesar 62,6 dan Gibran 62,2 persen.

Popularitas Gibran kian melesat ketika PDIP mengumumkan namanya sebagai kandidat yang diusung pada PIlkada Solo. Survei yang dilakukan IPI pada 3 hingga 7 Agusutus 2020 menunjukkan tingkat kesukaan masyarakat terhadap Gibran mencapai 73,4 persen, sedangkan Purnomo sebesar 66,7 persen.

"Agustus ini setelah rekomendasi PDIP, sementara Purnomo ini mundur di Mei. Saat itu publik menilai dia (Purnomo) nggak maju dan mulai di situ elektiabilitas turun kemudian publik mulai melihat Gibran," kata Direktur Ekskutif IPI Karyono Wibowo dalam konferensi virtual di Jakarta, Kamis (27/8).

Survei IPI juga menangkap bahwa dukungan terhadap Gibran juga terlihat menanjak pada Juni 2020. Pada Desember 2019, dukungan terhadap Gibran hanya sebesar 29,5 persen. Angka itu berselisih jauh dari dukungan terhadap Purnomo sebesar 41,8 persen.

Pada Juni 2020, dukungan publik kepada Gibran merangkak naik ke level 37,8 persen sedangkan Purnomo mendurun ke angka 28,3 persen. Dukungan Gibran kembali meningkat menjadi 44,9 persen berbanding 8,4 persen bagi Purnomo pada Agustus 2020.

Pergerakan grafik serupa juga terlihat dari sisi pemilih militan. Pada Desember 2019, Gibran kalah dari Purnomo pada Desember 2019, sebesar 15,7 persen berbanding 21,4. 

Keunggulan berbalik bagi Gibran mulai Juni 2020 dengan besaran persentase 11 banding 19,6 persen. Pada Agustus, Gibran pemilih militan Gibran menjadi 32,6 persen berbanding Purnomo 4,8 persen.

Berdasarkan survei pada Agustus, sebesar 59,7 persen responden menyukai pasangan calon Gibran-Teguh Prakoso. Sebesar 3,6 persen mengaku tidak suka dan 36,7 persen tidak menjawab atau tidak tahu. Sebanyak 49,4 persen publik juga menyukai rekomendasi yang diberikan PDIP kepada pasangan calon itu.

Survei pada Agustus ini dilakukan menggunakan teknik pengambilan sampel acak bertingkat dan dilakukan secara tatap muka langsung. Responden merupakan warga yang memiliki hak pilih di Kota Surakarta sehingga survei ini tidak bias pada segmen tertentu.

Jumlah responden adalah 440 orang. Survei dilakukan pada 3 hingga 7 Agusutus 2020 dengan margin of eror 4,8 persen. Survei dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan karena berlangsung ditengah pandemi Covid-19.

Gibran resmi mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Jumat (17/7) lalu. Putra sulung Presiden Joko Widodo ini disandingkan dengan Teguh Prakosa yang sebelumnya merupakan calon wakil wali kota Achmad Purnomo berdasarkan rekomendasi DPC PDIP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement