Kamis 27 Aug 2020 17:46 WIB

Kawah Lumpur Panas Meletus, Belasan Ternak Mati Terkubur

Kawah lumpur panas kawasan Kesongo ini salah satu fenomena alam unik di Desa Gabusan.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Semburan lumpur panas kawasan Kesongo, di wilayah Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengundang perhatian warga untuk melihat dari dekat, Kamis (27/8).
Foto: tangkapan layar
Semburan lumpur panas kawasan Kesongo, di wilayah Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengundang perhatian warga untuk melihat dari dekat, Kamis (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BLORA -- Warga Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah digegerkan oleh letusan kawah lumpur panas yang berada di wilayah mereka, Kamis (27/8) pagi, sekitar pukul 05.30 WIB.

Kawah lumpur panas yang oleh warga setempat jamak disebut dengan kawasan Kesongo—tersebut, tiba-tiba saja meletup dan secara terus menerus menyemburkan material lumpur panas dengan volume besar dari dalam perut bumi.

Peristiwa ini terjadi saat beberapa warga tengah memulai aktivitas menggembala kerbau. Akibatnya, empat orang warga sempat mengalami keracunan setelah menghirup uap yang ditimbulkan dari letupan lumpur panas tersebut.

Mereka harus dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Sementara belasan ternak mereka juga ikut terkubur dan terjebak oleh lumpur panas yang segera meluas dari pusat letupan.

Babinsa Gabusan, Serka Jatmiko menjelaskan, dalam peristiwa terebut empat orang warga Desa Gabusan yang tengah menggembala kerbau dilaporkan sempat keracunan karena menghirup udara yang bersal dari letupan kawah lumpur yang diduga mengandung gas.

Ke-empat warga tersebut masing-masing Sukimin, Marno, Warino serta Kadis. Marno, Kadis dan Sukimin langsung dilarikan ke Puskesmas Doplang. Sedangkan Warino di bawa Ke RS Habibullah Kecamatan Gabus.

“Saat ini ke-empatnya sudah diperbolehkan pulang setelah sebelumnya sempat pusing dan lemas hingga harus mendapatkan bantuan perawatan medis,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang petugas RPH Padas, BKPH Trembes, Agus Rimbawanto, kawasan Kesongo yang masuk dalam Petak 141 RPH Padas, BKPH Trembes di lingkungan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Randublatung tersebut selama ini memang menjadi tempat untuk menggembala ternak warga.

Menurutnya, kawah lumpur panas kawasan Kesongo ini memang salah satu fenomena alam yang unik seperti halnya dengan Bledug Kuwu, yang berada di wilayah Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.

Sehingga sesekalinmemang terjadi letupan dan menyemburkan lumpur panas dalam skala yang kecil. Sehingga selama ini, lokasi tersebut hanya menjadi tempat untuk menggembala ternak, terutama kerbau.

Namun untuk letupan kali ini memang cukup besar, termasuk material lumpur yang disemburkan juga dahsyat. “Bahkan, saat terjadi letupan getaranya cukup kuat dan sempat saya rasakan saat berada di radius 1 kilometer dari lokasi,” jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, warga yang berada di sekitar kawasan Kesongo masih cukup cemas. Karena semburan lumpur panas masih berlangsung dengan skala yang besar. “Sejak pagi hingga siang ini masih terus menyembur hinggga warga mulai ketakutan,” tambahnya.

Hal ini diamini oleh Kepala Desa Gabusan, Pasidi. Menurutnya, setelah terjadi letupan tidak hanya semburan lumpur yang belum berhenti, namun getaran yang ditimbulkan dari semburan lumpur tersebut masih bisa dirasakan dari permukiman warga.

Berdasarkan penjelasan warga yang berada di sekitar lokasi, jelas Pasidi, letupan yang mengakibatkan semburan lumpur Kesongo terjadi pada pukul 05.30 WIB dengan bunyi dentuman yang sangat keras.

Pertama kali terjadi, semburan lumpur panas hingga mencapai ketinggian belasan meter dan berangsur- angsur mereda. “Namun semburan tersebut masih terjadi meski relatif melemah,” tambahnya.

Pasidi juga menyampaikan, sebanyak 19 ekor kerbau milik warga juga dilaporkan terjebak hingga terkubur lumpur kesongo. Saat kejadian, belasan ekor kerbau tengah digembalakan di dekat lokasi semburan lumpur kesongo.

“Sementara baru satu ekor kerbau yang berhsil dievakuasi warga dengan selamat, yang kain masih terjebak dalam kubangan lumpur panas yang terus meluas,” tambahnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement