Kamis 27 Aug 2020 13:49 WIB

SMAN 5 Tasikmalaya Klaim Siap Gelar Belajar Tatap Muka

SMAN 5 Tasikmalaya siap secara sarana dan prasarana untuk menggelar KBM tatap muka

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah karyawan SMAN 5 Kota Tasikmalaya melakukan tes swab, Kamis (27/8).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah karyawan SMAN 5 Kota Tasikmalaya melakukan tes swab, Kamis (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak 90 karyawan SMAN 5 Kota Tasikmalaya, termasuk para tenaga pengajar, melakukan tes usap (swab), Kamis (27/8). Tes swab itu dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat sekolah menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

Kepala SMAN 5 Kota Tasikmalaya, Aam Abdullah Mahmud mengatakan, sekolahnya saat ini masih melakukan verifikasi internal untuk mengecek kesiapan penerapan protokol kesehatan. Tes swab kepada para guru itu merupakan salah satu cara sekolah melakukan verifikasi internal.

 

Ia mengklaim, sekolahnya telah siap secara sarana dan prasarana untuk menggelar KBM tatap muka pada masa pandemi Covid-19. "Kita siap," kata dia, Kamis.

Ihwal persiapan sarana dan prasarana, ia mengatakan, sekolah juga sudah menyiapkannya. Ia mencontohkan, sekolah telah menyediakan termho gun, masker, tempat cuci tangan, dan hand sanitizer.

Menurut dia, saat ini pihaknya terus verifikasi untuk memastikan kembali persiapan yang telah dilakukan. Setelah verifikasi internal dilakukan, sekolahnya akan meminta izin ke orang tua. Namun, jika 50 persen orang tua tak memberi izin anaknya sekolah, KBM tatap muka tak akan dilakukan.

Jika izin telah diberikan, pola KBM di sekolah juga akan berubah. Misalnya, kata dia, pada pekan pertama dan kedua hanya siswa kelas X diizinkan datang ke sekolah. Baru pekan selanjutnya secara bergantian siswa kelas XO dan XII. Saat KBM tatap muka kembali dilakukan, kegiatan kantin, ekstrakulikuler, dan lainnya, juga tidak akan diperbolehkan untuk sementara waktu.

"Kalau dalam perjalanan tak ada masalah, kita teruskan. Namun kalau ada masalah ya harus dihentikan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat (Jabar) Wilayah XII Tasikmalaya, Dedi Suryadin mengatakan, tak akan langsung memberi izin sekolah melaksanakan KBM tatap muka secara bersamaan, tapi secara bertahap. Jika perilaku siswa berubah, KBM tatap muka akan dilanjutkan. Namun kalau tak ada perubahan perilaku siswa, KBM tatap muka akan dihentikan.

Menurut dia, permasalahan utama ketika KBM tatap muka kembali berjalan bukanlah saat siswa berada di sekolah. Namun, lanjut dia, yang berisiko proses siswa pulang pergi ke sekolah.

"Karena itu, nanti harus ada kesepakatan lain, misalnya orang tua harus antarjemput. Juga dideteksi anak yang menggunakan angkutan umum. Harus dijadikan perhatian juga," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement