Rabu 26 Aug 2020 22:59 WIB

Bank Mandiri Kenalkan Cara Baru Bayar Pakai Direct Debit

Dengan direct debit, nasabah yang bertransaksi di ecommerce bisa bayar langsung

Bank Mandiri meresmikan pengoperasian kantor cabang modern dengan konsep edukatif (edu-branch).
Foto: Bank Mandiri
Bank Mandiri meresmikan pengoperasian kantor cabang modern dengan konsep edukatif (edu-branch).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri terus berinovasi untuk meningkatkan kemudahan dan kenyamanan nasabah saat transaksi online di aplikasi mobile. Kali ini, Bank Mandiri mengenalkan mandiri direct debit yang merupakan produk terbaru alat pembayaran non tunai berbasis kartu debit berlogo GPN dan Visa.

Dengan mandiri direct debit, nasabah yang sering bertransaksi di aplikasi Lazada, Tokopedia dan LinkAja bisa melakukan pembayaran berbagai transaksi langsung dari aplikasi tersebut. Integrasi dengan aplikasi lain pun saat ini sedang dilakukan sehingga fitur ini nantinya akan tersedia di berbagai aplikasi e-commerce, uang elektronik, dan aplikasi digital lainnya.

"Kita bicara tentang kepraktisan atau kemudahan buat nasabah. Dengan Direct Debit, nasabah bisa menyelesaikan pembayaran dengan lebih praktis kerena tidak perlu keluar dari aplikasi untuk top up wallet ataupun transfer ke ATM. Nasabah juga bisa mengatur limit belanja kartu di masing-masing aplikasi, jadi bisa lebih fleksibel dalam mengontrol pengeluaran," kata SVP Digital Banking Bank Mandiri Sunarto Xie.

Dalam 1 bulan sejak peluncuran, nilai transaksi mandiri direct debit sudah menembus Rp 5 miliar dengan capaian jumlah transaksi lebih dari 30 ribu transaksi. Nilai ini diproyeksikan akan semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya adopsi transaksi secara digital di Indonesia.

"Untuk dapat menikmati fitur ini, nasabah bisa memilih pembayaran dengan kartu debit saat checkout. Lalu, daftarkan kartu debit mandiri debit GPN ataupun Visa yang dimiliki dengan input nomor dan masa berlaku kartu. Kartu yang sudah terdaftar di aplikasi bisa digunakan kembali tanpa perlu input ulang nomor kartu setiap kali transaksi," jelas Sunarto.

Kemudian, nasabah perlu memasukkan kode OTP yang dikirimkan ke nomor telepon genggam yang sudah terdaftar. Terakhir, nasabah bisa mengatur limit transaksi harian sesuai kebutuhan  di masing-masing aplikasi yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri.

"Transaksi ini aman karena nomor kartu yang tersimpan disamarkan. Selain itu, setiap transaksi memerlukan kode OTP atau One Time Password yang hanya dikirimkan ke nomor telepon genggam yang sudah terdaftar. Nomor OTP ini rahasia dan khusus untuk nasabah, bahkan pegawai bank pun tidak bisa mengetahui OTP ini," katanya.

Dia mengungkapkan bahwa metode bayar terbaru ini hadir untuk melengkapi solusi digital Bank Mandiri yang sebelumnya telah diintegrasikan dengan beberapa aplikasi mobile seperti top-up dan cek saldo mandiri e-money, serta digital lending. Rangkaian solusi digital tersebut juga akan terus disosialisasikan kepada masyarakat agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

"Kehadiran inovasi ini sejalan dengan salah satu dari 4 strategi pengembangan digital Bank Mandiri, yaitu leverage digital ecosystem. Melalui strategi ini, Bank Mandiri akan hadir di aplikasi digital yang rutin nasabah pakai sehingga bisa lebih dekat ke nasabah," kata Sunarto.

Sunarto mengungkapkan bahwa 4 strategi pengembangan digital Bank Mandiri, atau four-pronged strategy, adalah pendekatan yang dipilih perseroan dalam membangun perbankan digital ke depan. Ke-empat strategi tersebut yaitu digitize internal platform, develop digital-native products, modernize distribution channels, leverage digital ecosystem.

"Penerapan four-pronged strategy ini diharapkan dapat mendukung pencapaian visi Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial utama terpilih bagi seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement