Selasa 25 Aug 2020 22:14 WIB

Liga Primer Inggris Siapkan Penghentian Liga di Tengah Jalan

Kompetisi akan dihentikan jika pertandingan sudah berjalan lebih dari 50 persen.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Pemain Manchester United Mason Greenwood mencetak gol pembuka timnya pada pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris antara Manchester United dan West Ham di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris,Rabu (22/7/2020).
Foto: Clive Brunskill / Pool via AP
Pemain Manchester United Mason Greenwood mencetak gol pembuka timnya pada pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris antara Manchester United dan West Ham di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris,Rabu (22/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Liga Primer Inggris mulai ambil ancang-ancang jika gelombang kedua penyebaran Covid-19 terjadi. Jika musim depan kasus Covid-19 mengalami lonjakan signifikan, kompetisi akan dihentikan jika pertandingan sudah berjalan lebih dari 50 persen.

Ini merupakan langkah Liga Primer menghadapi situasi terburuk, agar klub tak kaget seperti yang terjadi sebelumnya. Kelompok kerja di liga berencana menyodorkan proposal pada 3 September, dengan kepercayaan diri usulan ini akan mendapatkan dukungan yang cukup. Trofi, tiket kompetisi Eropa, dan degradasi, akan ditentukan oleh hasil terakhir pertandingan sebelum dihentikan. Walaupun keinginan klub tetap berniat melanjutkan pertandingan meski ada peningkatan kasus Covid-19, namun skenario lainnya masih akan didiskusikan kembali.

Liga Primer Inggris sukses menuntaskan kompetisi musim lalu, namun dengan berbagai tantangan berat. Liga dihentikan pada pertengahan Maret, dan dimulai kembali pada 17 Juni dengan 92 pertandingan tersisa.

Meski demikian, dikutip dari Guardian, Selasa (25/8), masih ada kekhawatiran pandemi corona kembali meningkat pada musim dingin mendatang. Sehingga jika tidak disiapkan skenario dari sekarang, bisa kembali menimbulkan kegaduhan. Sebab musim lalu, Liga Skotlandia diputuskan berhenti di tengah jalan. Namun karena ketidaksiapan klub, keputusan itu menimbulkan kemarahan, sebelum musim kompetisi baru dimulai awal Agustus ini.

Pertemuan klub-klub Skotlandia dengan pimpinan eksekutif Liga Sepak Bola Profesional Skotlandia, Neil Doncaster, juga menyiapkan rencana yang sama dengan Liga Primer Inggris sebagai opsi untuk 2020/21. Dengan tidak adanya aturan di Skotlandia soal bagaimana menyelesaikan jadwal yang terganggu, beberapa klub diketahui ingin Doncaster dan jajarannya menyiapkan beberapa opsi lainnya.

Langkah penghentian kompetisi sebelum waktunya juga diambil oleh Liga Belanda dan Liga Prancis. Paris Saint-Germain menjuarai Ligue 1 dengan sistem poin per pertandingan. Namun, langkah ini mendapat protes dari Olympique Lyon. Sebab, Lyon sebenarnya berada di zona Eropa. Tapi karena sistem ini, mereka gagal melaju ke Liga Europa musim depan karena jadi finis di peringkat ketujuh.

Di sisi lain, Eredivisie atau Liga Belanda, lebih memilih menghentikan kompetisi dengan jalur 'aman', yaitu tanpa juara, degradasi maupun promosi. Apalagi saat itu AZ Alkmaar dan Ajax punya poin sama di peringkat satu dan dua.

Sementara itu, Manchester United sedang berusaha melobi otoritas terkait agar fan bisa kembali menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion. United tengah bekerja sama dengan Liga Primer, Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga, Otoritas Keamanan Lapangan Olahraga, dan otoritas lokal untuk merencanakan kembalinya penggemar dengan aman ke pertandingan di Old Trafford segera setelah diizinkan. Meskipun pertandingan akan dimainkan secara tertutup paling cepat hingga 1 Oktober.

"Rencana ini akan diselesaikan setelah kami memiliki lebih banyak informasi dari otoritas terkait tentang persyaratan jarak sosial, dampak yang akan ditimbulkan pada kapasitas yang tersedia, dan peta jalan jangka panjang tentang kapan kembali ke kapasitas penuh dimungkinkan. Kami sedang mempersiapkan sejumlah besar kemungkinan,'' jelas United, dikutip dari laman resmi klub, Selasa (25/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement