Selasa 25 Aug 2020 21:01 WIB

Penghuni Planet Luar Angkasa Menurut Alquran, Siapa Mereka?

Alquran menyebutkan terdapat penghuni lain di luar angkasa.

Alquran menyebutkan terdapat penghuni lain di luar angkasa. Ilustrasi luar angkasa (ilustrasi)
Foto: msmcgartland.pbworks.com
Alquran menyebutkan terdapat penghuni lain di luar angkasa. Ilustrasi luar angkasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Apakah ada makhluk hidup seperti manusia yang berada di planet-planet Allah yang jumlahnya sangat banyak dan luas? Kalau ada apakah Alquran juga berlaku pada mereka sebagai hukum seperti manusia di bumi?

Bukankah dikatakan bahwa Alquran itu sebagai pembawa rahmat seluruh Alam. Kalau tidak ada, apa rahasia Allah menciptakan jagat raya yang sangat luas ini, namun hanya bumi yang kecil ini yang berpenghuni makhluk hidup.?

Baca Juga

Jawaban atas sejumlah pertanyaan di atas, dijawab pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta, Prof Quraish Shihab. Jawaban dikutip dari dokumentasi Harian Republika, pada 2004 lalu. Berikut ini jawaban prof Quraish:  

Dalam Alquran terdapat sekian banyak ayat yang menggunakan kata as-samawat, yakni banyak langit sambil menyebutkan kata man yang bisanya digunakan untuk makhluk berakal. Misalnya firman Allah:  

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ ۖ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ

"Tidakkah engkau mengetahui bahwa kepada Allah bertasbih siapa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Mahakengetahui apa yang mereka kerjakan." (QS  An-Nur [24]:41). 

Ayat semacam ini menunjukkan bahwa di langit pasti ada makhluk Ilahi yang juga "berakal". Salah satu di antara mereka adalah malaikat. Bahkan secara tegas Alquran surah Asy-Syura 42: 29 menyebut adanya dabat yakni makhluk melata di langit dan bumi. Allah berfirman: 

وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِنْ دَابَّةٍ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاءُ قَدِيرٌ

"Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.” 

Ayat ini dan semacamnya dijadikan alasan oleh sebagian tentang adanya makhluk hidup -selain malaikat di langit. Namun demikian, kita tidak dapat memastikan bagaimana keadaan mereka dan sifat-sifatnya. Saya juga tidak mengetahui apakah mereka juga wajib menjalankan tuntunan Alquran atau tidak. 

Saya cenderung memahami bahwa Alquran hanya diturunkan - pada dasarnya buat manusia ( dan jin). Tetapi, bahwa Rasul SAW membawa ajaran yang menjadi rahmat bagi seluruh alam merupakan satu hakikat yang secara tegas difirmankan Allah: 

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS  Al-Anbiya' [21]:107). 

Dalam satu riwayat dinyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada malaikat Jibril "apakah engkau juga memperoleh rahmat itu?" Malaikat pembawa wahyu itu menjawab: Ya, salah satu di antaranya adalah dengan firman-Nya memujiku sebagai yang ditaati (di alam malaikat) dan terpercaya: 

مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ “Yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” (QS At-Takwir [81]:21). 

Demikian sebagian yang dapat diungkap. Namun, perlu kita sadari bahwa anak kecil seringkali tidak memahami apa maksud orang tuanya melakukan sesuatu, itu antara sesama makhluk. Jika demikian, bagaimana mungkin manusia yang merupakan makhluk yang dhaif ini, mampu mengetahui segala sesuatu dari ciptaan Allah? Yang pasti adalah: 

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ "Allah tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya untuk bermain-main.” (QS Al-Anbiya' [21]:16), dan:

مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ “Allah tidak menciptakan keduanya melainkan dengan hak, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Ad-Dukhan 44]:39).  

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement