Selasa 25 Aug 2020 18:03 WIB

Militer Filipina Siaga Tinggi Usai Serangan Bom Kembar

Serangan bom kembar Filipina diduga dilakukan pelaku bunuh diri

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Petugas berjaga di lokasi serangan bom di Filipina Selatan
Foto: SONNY ABBING SPIO / HANDOUT/EPA
Petugas berjaga di lokasi serangan bom di Filipina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina Mayor Jenderal Edgard Arevalo mengatakan militer siaga tinggi usai serangan kembar di Kota Julu. Militer yakin serangan yang menewaskan 14 orang itu dilakukan oleh kelompok teror Abu Sayyaf.

"Kami menyarankan masyarakat untuk tetap tenang, tapi waspada untuk memonitor dan melaporkan setiap orang atau benda mencurigakan atau aktivitas tidak biasa di wilayah tersebut," kata Arevalo seperti dilansir dari Aljazirah, Selasa (25/8).

Baca Juga

Sudah lama Abu Sayyaf menggelar pemberontakan di wilayah selatan wilayah Mindanao. Mereka mengaku daerah tersebut tanah nenek moyang mereka sebelum kolonialisasi Spanyol.

Kelompok itu melakukan berbagai tindakan kekerasan mulai dari penculikan, perampokan dan pengeboman. Mereka juga berafiliasi dengan kelompok teror ISIS.

Kurang dari dua pekan lalu pihak berwenang Filipina berhasil menangkap salah satu komandan Abu Sayyaf, Idang Susukan. Saat ia sedang mengunjungi ketua Moro Islamic Liberation Front (MILF) Nur Misuari, di Davao, kampung halaman Presiden Filipina Rodrigo Duterte.  

Kehadiran Susukan di Davao meningkatkan kewaspadan di Mindanao. Selama bertahun-tahun pihak berwenang mengincar Susukan yang didakwa atas berbagai tuduhan pembunuhan di daerah paling bergejolak di Filipina tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement