Selasa 25 Aug 2020 00:20 WIB

Cegah Penularan Covid-19 di Keluarga

Penularan Covid-19 dalam keluarga cukup sering terjadi dan penting dicegah.

Rep: Ali Mansur/ Red: Yudha Manggala P Putra
Masker (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Masker (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban kembali mengingatkan setiap orang untuk selalu menjaga protokol kesehatan dalam mencegah Covid-19. Sebab, jika sudah terjangkit, maka berisiko tinggi menularkannya kepada anggota keluarga.

"Jadi intinya penularan dalam keluarga cukup sering dan merupakan salah satu penularan terpenting. Karena kalau satu orang kena kemungkinan akan menular ke keluarga," tegas Zubairi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (24/8).

Oleh karena itu, menurut Zubairi, sangat penting mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap penularan Covid-19. Masyarakat juga perlu diingatkan jika mereka tidak berperilaku sesuai protokol kesehatan, maka berpotensi membahayakan keluarganya.

Apalagi diketahui belakangan transmisi virus corona dapat terjadi melalui udara atau airborne. Sehingga dengan jarak 10 meter pun masih bisa efektif terjadi penularan.

"Kenapa (klaster keluarga) terjadi karena biasanya kumpul bareng-bareng, ketemu makan-makan sambil mengobrol dan sekarang penularannya tidak lagi droplet tapi airborne bisa sampai jarak 10 meter," ungkap Zubairi.

Selain itu, lanjut Zubairi, berlama-lama di tempat ber-AC dan tertutup dengan banyak orang juga sangat berisiko.

Oleh karena itu, masing-masing anggota keluarga harus mentaati protokol kesehatan, terutama saat berada di luar rumah. Seperti wajib menggunakan masker saat keluar rumah, dan sering cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitazer ketika berada di dalam rumah.

"Keluarga tidak akan tertular kalau semuanya mentaati protokol kesehatan. Jangan sampai kita tertular karena kalau tertular bisa OTG (orang tanpa gejala) dibawa pulang ke rumah dan menular ke anggota keluarga lainnya," tutur Zubairi.

Sebelumnya, data yang dirilis oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bekasi mencatat, sebanyak 155 kasus keluarga terpapar dengan jumlah 437 orang per tanggal 23 Agustus 2020. Lonjakan klaster keluarga juga terjadi di Kota Bogor,per tangggal 23 Agustus 2020 mengalami penambahan 12 kasus baru, delapan di antaranya berasal dari klaster keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement