Senin 24 Aug 2020 21:49 WIB

Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di DIY Sebesar Dua Persen

Jubir Covid-19 DIY menyebut tenaga kesehatan positif terus bertambah

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kondisi Puskesmas Kasihan I pescapenutupan, Bantul, Yogyakarta, Senin (20/7). Puskesmas Kasihan I ditutup hingga Selasa (21/7) imbas adanya tenaga kesehatan dinyatakan positif Covid-19. Penelusuran riwayat kontak nakes yang positif Covid-19 juga dilakukan. Nakes tersebut tertular Covid-19 dari menantunya yang pulang dari Jakarta untuk menjenguk anaknya.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Kondisi Puskesmas Kasihan I pescapenutupan, Bantul, Yogyakarta, Senin (20/7). Puskesmas Kasihan I ditutup hingga Selasa (21/7) imbas adanya tenaga kesehatan dinyatakan positif Covid-19. Penelusuran riwayat kontak nakes yang positif Covid-19 juga dilakukan. Nakes tersebut tertular Covid-19 dari menantunya yang pulang dari Jakarta untuk menjenguk anaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY masih terus bertambah. Walaupun begitu, kenaikan kasusnya tidak terlalu besar.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, jumlah tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 di DIY sebesar dua persen. Sementara, tenaga kesehatan yang sudah menjalani tes swab/PCR Covid-19 mencapai sekitar delapan ribu orang.

Artinya, tenaga kesehatan yang sudah terpapar Covid-19 di DIY sekitar 160 orang. Sedangkan, total seluruh kasus positif di DIY sudah mencapai angka 1.207 kasus.

"Kalau screening karyawan kesehatan sudah sekitar 8000-an, yang positif sekitar dua persen," kata Berty, Senin (24/8).

Berty menyebut, untuk screening tenaga kesehatan melalui tes swab massal di puskesmas-puskesmas yang ada di DIY sudah selesai dilakukan. Namun, untuk tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit, khususnya di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 belum selesai dilakukan.

"Untuk puskesmas sudah selesai, sedangkan yang rumah sakit masih berlangsung," ujarnya.

Tes swab secara massal terhadap tenaga kesehatan ini sudah dilakukan sejak Juni 2020 lalu. Tenaga kesehatan sendiri menjadi prioritas tes swab dikarenakan memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19, terutama yang menangani langsung pasien Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement