Senin 24 Aug 2020 17:23 WIB

Pembangunan Pelabuhan akan Terintegrasi dengan Industri

Dengan terintegrasinya pelabuhan dengan kawasan industri maka biaya logistik efisien

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia, di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020). Dalam kunjungan tersebut, Presiden meninjau kesiapan pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang dengan luas lahan sekitar 4.000 hektare yang terintegrasi dengan jalan tol, stasiun, pelabuhan, dengan terdapat beberapa investor diantaranya dari negara Tiongkok, China, Jepang, Korea, Taiwan, dan Amerika dengan tujuan untuk membuka lapangan pekerjaan. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.
Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia, di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020). Dalam kunjungan tersebut, Presiden meninjau kesiapan pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang dengan luas lahan sekitar 4.000 hektare yang terintegrasi dengan jalan tol, stasiun, pelabuhan, dengan terdapat beberapa investor diantaranya dari negara Tiongkok, China, Jepang, Korea, Taiwan, dan Amerika dengan tujuan untuk membuka lapangan pekerjaan. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus H Purnomo mengatakan dalam pembangunan pelabuhan terintegrasi dengan kawasan industri. Hal tersebut dilakukan agar konektivitas kargo dan jalur perairan dapat terjadi.

“Kita akan membangun pelabuhan yang didukung kawasan industri supaya biaya logistik bisa efisien,” kata Agus dalam diskusi virtual, Senin (24/8).

Baca Juga

Untuk itu, Agus menegaskan integrasi pengembangan kawasan pelabuhan dengan infrastruktur juga dilakukan. Meskipun begitu, Agus mengakui pelabuhan yang integrasi dengan kawasan industri di beberapa tempat ada yang berjalan baik dan ada yang pelan.

Agus mengatakan dengan terintegrasinya pelabuhan dengan kawasan industri maka akan menurunkan biaya transportasi darat dan logistik nasional. Selain itu juga sekaligus memperbaiki konektivitas.

“Ini bisa menyeimbangkan arus perdagangan antara Indonesia bagian barat dan timur,” ujar Agus.

Terlebih, Agus mengatakan saat ini 90 persen angkutan kargo di dunia diangkut melalui jalur laut. Dari total tersebut, sebanyak 40 persen diantaranya dilakukan melalui perairan Indonesia.

Agus menilai hal tersebut bisa menjadi peluang yang menguntungkan bagi Indonesia. “Jalur perdagangan dunia dan indonesia ini sangat besar pengaruhnya,” tutur Agus.

Untuk itu, Agus menegaskan dalam rencana strategis, Kemenhub aka menyiapkan sarana prasarana untuk mendukung konektivitas melalui transportasi laut. Selanjutnya akan terintegrasi integrasi dan melakukan pemerataan.

“Kami juga akan menyiapkan kebijakan bagaimana angkutan laut lebih kompetitif dibandingkan dengan yang lain. Kita mengkoneksikan jaringan laut kita dengan akwasan industri,” jelas Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement