REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Seorang diplomat Korea Selatan (Korsel) berspekulasi bahwa pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengalami koma. Kabar tersebut menyusul laporan bahwa pemimpin diktator itu telah menyerahkan sebagian kekuasaan kepada adik perempuannya.
Mantan ajudan mendiang presiden Korsel Kim Dae-jung, Chang Song-min mengklaim bahwa Kim Jong-un sakit parah di tengah spekulasi tentang terbatasnya penampilan publiknya tahun ini. "Saya menilai dia sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir," ujar Song-min seperti dilansir laman New York Post, Senin.
Mantan ajudan itu mengatakan, bahwa adik perempuan Kim, Kim Yo Jong, siap membantu memimpin negara. "Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo-jong dikedepankan karena kekosongan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama," katanya.
Klaim Song-min pertama kali diberitakan oleh Korea Herald tiga hari yang lalu. Belum ada konfirmasi resmi atas pernyataan tersebut.
Klaim sepihak ini muncul setelah mata-mata Korsel mengungkapkan bahwa saudara kandung Kim berusia 33 tahun itu sekarang menjabat sebagai orang kedua secara de facto. Meskipun dia belum ditunjuk sebagai penggantinya.
Dalam pertemuan tertutup dengan anggota parlemen, kantor berita Yonhap mengatakan bahwa Badan Intelijen Nasional mengatakan peralihan kekuasaan sebagian bertujuan untuk meringankan stres (Kim) dari pemerintahannya dan menghindari kesalahan jika terjadi kegagalan kebijakan.
"Kim Yo-jong, wakil direktur departemen pertama dari Komite Pusat Partai Pekerja, mengarahkan urusan negara secara keseluruhan berdasarkan delegasi," kata Yonhap.
Kim memang hanya terlihat di depan umum beberapa kali tahun ini. Desas-desus mengungkapkan bahwa dia meninggal atau sakit parah telah berulang kali bergulir. Pada April lalu ia disebut menjalani operasi jantung.
F
Ikuti Whatsapp Channel Republika
