Ahad 23 Aug 2020 18:32 WIB

Gatotkaca N250 Sudah Miliki Sistem Kemudi dan TV Digital

Gatotkaca N250 memang pesawat yang sangat canggih pada zamannya.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
Proses perakitan pesawat N250 Prototipe Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca di Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta, Sabtu (22/8). Bagian tersulit dari perakitan yakni memasang sayap ke badan pesawat. Pasalnya, sayap pesawat utuh tidak dipotong. Pesawat N250 menjadi koleksi ke-70 Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta. Perakitan sendiri diberikan waktu selama lima hari sebelum diserahterimakan kepada museum.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Proses perakitan pesawat N250 Prototipe Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca di Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta, Sabtu (22/8). Bagian tersulit dari perakitan yakni memasang sayap ke badan pesawat. Pasalnya, sayap pesawat utuh tidak dipotong. Pesawat N250 menjadi koleksi ke-70 Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta. Perakitan sendiri diberikan waktu selama lima hari sebelum diserahterimakan kepada museum.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pesawat N250 Gatotkaca rancangan langsung BJ Habibie memang sangat layak dibanggakan. Sebab, sejak bangsa ini merdeka, kehadiran N250 mungkin jadi momen pertama bangsa Indonesia unggul dalam bidang teknologi.

Kadispen AU Marsma TNI Fajar Adriyanto mengakui, Gatotkaca N250 memang pesawat yang sangat canggih pada zamannya. Alasannya, tidak lain karena instrumen-instrumen dalam pesawat sudah seperti pesawat-pesawat hari ini.

Baca Juga

"Pesawat ini sudah menggunakan televisi digital, sudah bukan analog, bukan putar jarum. Lalu, sistem kemudi fly by wire, terbang dengan sensor listrik atau sistem elektronik, terlindungi dari miring berlebihan, dari menukik berlebihan, semua sudah dikendalikan komputer," kata Fajar, Sabtu (22/8).

Kemudian, ia menekankan, Gatotkaca N250 sudah memiliki manajemen kokpit yang sangat ideal. Sebab, penerbangnya diberikan tempat luas, instrumennya mudah dijangkau, dan pesawat itu sudah mengadopsi versi digital pesawat hari ini.

Selain itu, ia mengingatkan, yang tidak kalah membanggakan Gatotkaca N250 bukan sekadar pesawat yang digagas orang Indonesia. Gatotkaca N250 merupakan pesawat rancangan langsung dan produksi langsung dari bangsa Indonesia di Indonesia.

"Jadi, naik pesawat ini tenang sekali, nyaman," ujar Fajar.

photo
Proses perakitan pesawat N250 Prototipe Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca di Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta, Sabtu (22/8). Bagian tersulit dari perakitan yakni memasang sayap ke badan pesawat. Pasalnya, sayap pesawat utuh tidak dipotong. Pesawat N250 menjadi koleksi ke-70 Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta. Perakitan sendiri diberikan waktu selama lima hari sebelum diserahterimakan kepada museum. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Sebelum hadir Gatotkaca N250, Indonesia sendiri membuat Tetuko CN235. Tetuko merupakan nama bayi dari Gatotkaca, dan CN merupakan singkatan dari Cassa Nortario karena saat itu pembuatannya masih bekerja sama dengan mereka.

Setelah itu, pesawat yang dibuat asli orang Indonesia di Indonesia diberi nama Gatotkaca, merupakan nama tokoh kesatria Indonesia yang bisa terbang. Bahkan, penerbangannya disaksikan lansung perwakilan negara-negara sahabat.

"Keliling Eropa dengan 900 jam ke 30 negara, pameran di Paris Air Show 97, di sana jadi primadona, idola bagi semua negara-negara yang datang karena kecanggihannya, fenomenal. Sayangnya, 98 kita mengalami krisis," kata Fajar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement