Ahad 23 Aug 2020 07:55 WIB

Emil Minta Kurikulum SMK Harus Sejalan dengan Tuntutan Zaman

Emil meminta SMK di Jabar harus berorientasi pada kurikulum digital.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
Emil Minta Kurikulum SMK Harus Sejalan dengan Tuntutan Zaman. Foto:  Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (17/8/20).
Foto: Humas Pemprov Jabar
Emil Minta Kurikulum SMK Harus Sejalan dengan Tuntutan Zaman. Foto: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (17/8/20).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Revitalisasi lembaga vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing.

Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, salah satu aspek yang menjadi perhatian Pemda Provinsi Jabar dalam revitalisasi SMK yakni menyesuaikan kurikulum dengan revolusi 4.0. Kurikulum SMK harus sejalan dengan tuntutan zaman.

Baca Juga

"SMK di Jabar harus berorientasi pada kurikulum digital, tapi apapun jenis kurikulum barunya, kemampuan digital adalah kewajiban," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, saat menjadi pembicara dalam webinar 'Tata Kelola Pendidikan yang Kreatif dan Efektif' di Gedung Pakuan, Kota Bandung, akhir pekan ini.

Emil mengatakan, Pemprov Jabar menghadirkan jurusan-jurusan baru sesuai potensi wilayah. Ia mencontohkan SMK Kemaritiman di wilayah Pantura.

"Kami sudah perbanyak menyiapkan sekolah kemaritiman di Pantura karena dimasa depan ekonominya sudah kami hitung akan banyak dibutuhkan lulusan yang paham ekspor-impor di zona pelabuhan yang ada di utara Jabar," paparnya.

Kemudian, kata dia, Jabar bagian selatan memiliki potensi di bidang pertanian dan pariwisata. "Itu sudah kita arahkan. Tapi tetap semuanya berbasis digital," kata Emil.

Emil menilai, digitalisasi di bidang pendidikan amat penting dan akan dilakukan Pemprov Jabar. Ia mencontohkan bagaimana sekolah yang sudah berbasis digital mampu menerapkan metode pembelajaran jarak jauh dengan baik di tengah pandemi COVID-19.

"Makanya saya bilang digital ini bukan pilihan tapi skill yang wajib dimiliki," katanya.

Menurutnya, ia akan menggeser yang tidak relevan dengan situasi dan kebutuhan industri sekarang atau yang tidak relevan dengan tantangan zaman dengan cara dan orientasi baru. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement