Jumat 21 Aug 2020 22:26 WIB

Toko Oleh-Oleh Purwakarta Masih Sepi Pengunjung

Omzet toko merosot dari Rp 13 juta menjadi Rp 3 juta saja.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Fuji Pratiwi
Pusat oleh-oleh khas Purwakarta, Galeri Menong. Toko yang mengakomodir produk UKM tersebut masih sepi pengunjung.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Pusat oleh-oleh khas Purwakarta, Galeri Menong. Toko yang mengakomodir produk UKM tersebut masih sepi pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menjadi gerbang kembali berkegiatannya masyarakat di tengah pandemi Covid-19 namun dengan protokol kesehatan. AKB diharapkan kembali menumbuhkan geliat perekonomian masyarakat yang menurun sebelumnya.

Nyatanya beberapa bulan pasca AKB, beum semua sektor menunjukkan kembali normal. Salah satunya sektor kunjungan pariwisata dan industri usaha kecil menengah (UKM) oleh-oleh khas daerah. Galeri Menong yang menjadi sentra oleh-oleh khas Purwakarta juga masih terdampak Pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Toko yang mengakomodir produk UKM tersebut masih sepi pengunjung.

Baca Juga

Ketua Industri Kecil Menengah (IKM) Galeri Menong Siti Halimah mengakui diberlakukannnya AKB belum memberi dampak signifikan. Termasuk terhadap kunjungan wisatawan yang membeli oleh-oleh khas Purwakarta di Galeri Menong. Para pelaku usaha kecil masih terpukul dengan adanya pandemi sejak beberapa bulan ini.

"Masih sepi pengunjung. Penjualan juga jadi lambat," kata Siti kepada Republika, Jumat (21/8).

Ia mengatakan beberapa kali adanya hari libur juga belum berpengaruh pada kunjungan pembeli baik wisatawan atau masyarakat lokal. Toko di Jalan Veteean itu masih sepi dan pembelian berkurang drastis dari kondisi normal.

Ia mengatakan pada kondisi normal kunjungan wisatawan setiap harinya bisa lebih dari 10 orang. Apalagi pada akhir pekan kunjungan wisatawan yang membeli oleh-oleh khas Purwakarta cukup banyak. Namun saat ini, hanya dua sampai lima orang pemgunjung yang datang setiap harinya.

"Pernah bahkan cuma yang terjual hanya dua buah teh kotak," ujarnya.

Menurutnya, dengan lambatnya penjualan maka UKM yang menitipkan produknya di Galeri Menong juga tidak bisa berproduksi normal. Mereka kebanyakan membatasi produksi karena permintaan juga menurun.

"Omset (Galeri Menong) biasa dapat sampai Rp 13 juta sehari sekarang paling tinggi semenjak korona paling Rp 3 jutaan itu udah termasuk paling maksimal," ucap Siti.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement