Kamis 20 Aug 2020 22:52 WIB

Warga Nusa Lembongan Beralih Jadi ke Budidaya Rumput Laut

Pembudidaya berharap budidaya rumput laut ini juga berkembang jadi agroekowisata.

Budi daya rumput laut (ilustrasi). Ratusan warga yang berada di Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali beralih pekerjaan menjadi pembudidaya rumput laut selama masa pandemi Covid-19.
Budi daya rumput laut (ilustrasi). Ratusan warga yang berada di Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali beralih pekerjaan menjadi pembudidaya rumput laut selama masa pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ratusan warga yang berada di Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali beralih pekerjaan menjadi pembudidaya rumput laut selama masa pandemi Covid-19. Padahal sebelumnya, kebanyakan mereka adalah pekerja di sektor pariwisata.

Salah satu pembudidaya rumput laut Nusa Lembongan, Ichoun Brawici Dhewang, mengatakan, sejak pertengahan 2019, pembudidaya rumput laut mulai hadir lagi dan para peneliti mulai berdatangan kembali.

Baca Juga

Awal 2020 rata-rata semua pekerja pariwisata beralih ke budidaya rumput laut. "Ya karena efek Covid, banyak yang dirumahkan dan pariwisata tidak jalan," kata Ichoun di Klungkung, Bali, Kamis (20/8).

Pada 2016, Ichoun melanjutkan, para petani pembudidaya rumput laut sempat meninggalkan budidaya ini dan beralih ke pariwisata. Selain itu, kondisi dari rumput laut pada masa tersebut dominan gagal panen.

Saat ini, kondisi ekonomi warga di Nusa Lembongan sudah membaik karena mulai mengolah rumput laut sebagai mata pencarian. Kata Ichoun, selama pandemi Covid-19, hampir semua orang kehilangan pekerjaannya, terutama pekerja pariwisata.

Menurutnya, eksistensi rumput laut di Nusa Lembongan semakin tertata dengan baik. Pembudidaya pun tidak hanya berasal dari kalangan dewasa, melainkan juga ada dari kalangan remaja.

Untuk luasan, per satu kepala keluarga hanya diperbolehkan 20 are dan tidak boleh lebih. Tapi sejauh ini, rata-rata pembudiaya mengelola 10-15 are dengan jumlah petani sekitar 500 KK di Nusa Lembongan.

Adapun jenis rumput laut yang dibudidayakan di Nusa Lembongan yaitu Cottoni atau rumput laut merah. Rumput laut ini biasanya digunakan untuk bahan kosmetik, kapsul, jajanan ringan dan diolah menjadi produk lainnya.

Dalam satu minggu, minimal masing-masing pembudidaya rumput laut memperoleh 60 kg dan selanjutnya dijual kepada pengepul. "Yang membedakan rumput laut Nusa Lembongan dengan rumput laut lain yaitu dari segi budidayanya menggunakan sistem tanam dasar dan petakan," kata Ichoun.

Ia berharap budidaya rumput laut ini juga dapat berkembang menjadi agroekowisata sekaligus. Kegiatan agroekowisata yang ditawarkan berupa budidaya komoditas rumput lautnya, mengajar juga bagaimana budidaya rumput laut dan membuat suvenir berbahan rumput laut.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement