Kamis 20 Aug 2020 23:01 WIB

Taman Satwa Cikembulan Garut Mulai Ramai Wisatawan

Pemkab Garut sudah membolehkan objek wisata dibuka untuk umum.

Pengunjung memadati Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut, Jumat (3/1).
Foto: Dok Taman Satwa Cikembulan
Pengunjung memadati Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut, Jumat (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kunjungan wisatawan ke Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai menggeliat sehingga membantu meringankan beban kebutuhan operasional dan pakan satwa di tengah wabah Covid-19.

"Sekarang sudah cukup terbantu, terutama untuk kebutuhan pakan satwa," kata Manajer Taman Satwa Cikembulan Garut, Rudi Aripin kepada wartawan di Taman Satwa Cikembulan, Kamis (20/8).

Baca Juga

Ia menuturkan, kunjungan wisatawan dari berbagai daerah, terutama dari Kabupaten Garut mulai berdatangan sejak pemerintah membolehkan objek wisata dibuka untuk umum di tengah wabah Covid-19. Adanya kunjungan wisatawan itu, kata dia, setidaknya telah membantu meringankan biaya operasional dan kebutuhan pakan satwa setiap harinya.

"Dengan adanya pengunjung, meski saat ini belum banyak, tapi bagi kami sangat terbantu," katanya.

 

Ia menyampaikan, Taman Satwa Cikembulan telah menyiapkan berbagai fasilitas yang sesuai dengan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan di setiap lokasi dan wajib pakai masker untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.

"Protokol kesehatan kita utamakan di tempat ini, seperti wisatawan wajib pakai masker," katanya.

Ia mengungkapkan, Taman Satwa Cikembulan terus berupaya untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan maupun petugas di tengah wabah Covid-19. Bahkan, lanjut dia, seluruh arena bermain anak-anak tidak dibuka dulu karena khawatir terjadi penularan wabah Covid-19 melalui sarana permainan tersebut.

"Tempat bermain anak tidak kami buka dulu untuk memberi rasa aman bagi pengunjung," katanya.

Ia berharap, penerapan protokol kesehatan dapat terus dipatuhi oleh wisatawan untuk kenyamanan bersama di kawasan objek wisata. "Protokol kesehatan ini memang harus dipatuhi untuk kesehatan bersama," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement