Kamis 20 Aug 2020 19:51 WIB

25 Kandidat Muslim Myanmar Bertarung di Pemilu Parlemen

Pemilu Parlemen Myanmar akan digelar pada November nanti.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Pemilu Parlemen Myanmar akan digelar pada November nanti. Ilustrasi Pemilu Myanmar.
Foto: EPA/Seng Mai
Pemilu Parlemen Myanmar akan digelar pada November nanti. Ilustrasi Pemilu Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kandidat Muslim akan bersaing di Pemilu parlemen Myanmar pada November nanti. Jumlah mereka lebih banyak dari lima tahun lalu dengan 25 orang total kandidat. Mereka menyuarakan hak minoritas Muslim di negara mayoritas Budha itu.

Para kandidat parlemen Muslim ingin menjegal kebijakan diskriminasi Myanmar. Salah satunya penolakan pengakuan bayi keturunan Muslim sebagai warga Myanmar.

Baca Juga

Myanmar telah dilanda gelombang anti Muslim berujung kekerasan pada 2012 dan 2017. Myanmar merasa terancam atas kehadiran suku Rohingya yang diklaim imigran ilegal dari Bangladesh.

"Kami sebagai minoritas selalu tak bisa bersuara. Kami didiskriminasi, dipersekusi, disiksa. Kami kehilangan hak. Sebagian dari kami minoritas di suatu wilayah, sebagian lagi minoritas dalam beragama," kata Ketua Komite Kemenangan Kesetaraan Pemilu (EEVC), Nyi Nyi dilansir dari RFA Myanmar Service Kamis (20/8).

EEVC menyediakan dukungan bagi kandidat Muslim yang ingin mendaftar di Pemilu sampai pendaftaran berakhir. Setelah itu, mereka akan mendapat evaluasi dari otoritas Pemilu. 

Hingga saat ini, ada 15 kandidat Muslim untuk wilayah Yangon dan 10 kandidat di wilayah Rakhine. Rakhine yang terletak di sebelah Barat Myanmar masuk kategori wilayah konflik dimana pertarungan sengit tentara Myanmar dan pasukan Arakan (AA) telah berlangsung 20 bulan.

Para kandidat Muslim ini maju dalam Pemilu lewat tiket dari partai Demokrat untuk Masyarakat baru (DPNS), Partai Masyarakat Baru (NSP), Partai Kongres Persatuan Nasional (NUCP) dan Partai Demokrasi dan HAM (DHRP).

"Kami akan bergandengan tangan dengan siapa saja yang memiliki idealisme yang sama mencapai kesetaraan bagi semua warga," ujar Nyi Nyi.

Anggota EEVC Phoe Hlaing optimis penyertaan kandidat Muslim dalam Pemilu bakal meningkatkan kesadaran tentang isu-isu Muslim.  Selama ini Muslim mengalami diskriminasi hingga perlu ada upaya politik untuk mengubahnya.

"Melalui kampanye ini, masyarakat di perkotaan akan tahu masalah-masalah yang dihadapi kelompok minoritas," ucap Hlaing.

Diketahui, negara Myanmar mengakui kehadiran 96 partai politik untuk Pemilu yang berlangsung pada 8 November. Para politisi akan bersaing memperebutkan 1,171 kursi parlemen di tingkat pusat hingga daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement