Kamis 20 Aug 2020 19:08 WIB

Masjid Jamia Dibuka Kembali Hanya Mengizinkan 1.350 Jamaah

Para jamaah juga disarankan untuk mengikuti instruksi dari staf masjid.

Masjid Jamia Dibuka Kembali Hanya Mengizinkan 1.350 Jamaah. Foto: Masjid Jamia Nairobi, Kenya.
Foto: allposter.com
Masjid Jamia Dibuka Kembali Hanya Mengizinkan 1.350 Jamaah. Foto: Masjid Jamia Nairobi, Kenya.

REPUBLIKA.CO.ID,NAIROBI -- Masjid Jamia dibuka kembali setelah lima bulan dengan tindakan ketat Covid-19 harus dipatuhi Umat ​​Muslim sekarang dapat bernapas lega setelah Masjid Jamia dibuka setelah lima bulan ditutup setelah merebaknya pandemi virus Corona.

Dilansir dari The Star, Kamis (20/8), pembukaan kembali diumumkan pada Selasa oleh Jamaludin Osman yang mengundang semua umat untuk hadir. “Alhamdulillah, hari ini Masjid Jamia baru dibuka untuk umum setelah lima bulan. Tidak ada reservasi untuk siapapun, first come first serve,” ujarnya.

Namun, masjid yang dapat menampung setidaknya 10.000 umat kini akan dibatasi hanya untuk 1.350 orang. Ini untuk memastikan aturan jarak sosial seperti yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan dipatuhi.

Para jamaah juga disarankan untuk membawa sajadah dan wuhu (berwudhu) saat selesai. “Pastikan Anda selalu memakai topeng dan duduk di atas sajadah Anda sendiri. Benar-benar tidak berbagi tikar,” kata Osman.

Sebelum umat masuk ke masjid, mereka harus memastikan suhu mereka diperiksa. Mereka juga akan diminta untuk membersihkan atau mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum masuk.

Para jamaah juga disarankan untuk mengikuti instruksi dari staf masjid dan relawan yang akan mengenakan jaket reflektor. Mereka juga diharuskan menjaga jarak 1,5 meter dengan berdoa di area atau tempat yang telah ditentukan.

Juga sebagai bagian dari langkah-langkah baru, toilet dan area wudhu masjid akan tetap ditutup. Pada 18 Maret, Masjid Jamia menghentikan semua sholat berjamaah untuk mengekang penyebaran Covid-19.

Bulan lalu, Presiden Uhuru Kenyatta mengumumkan bahwa tempat ibadah dapat dilanjutkan dengan mengizinkan jamaah menghadiri kebaktian mengikuti protokol yang dikembangkan oleh Dewan Antar-Agama. Terlepas dari pengumuman tersebut, beberapa masjid dan juga gereja memilih untuk tetap ditutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement