Kamis 20 Aug 2020 17:19 WIB

BMKG Perkirakan Puncak Kemarau di Bogor Terjadi Bulan Depan

Enam kecamatan di Kabupaten Bogor sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih.

Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Pemerintah Kabupaten Bogor menerima laporan prakiraan puncak musim kemarau tahun ini di wilayah tersebut dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang diprediksi pada September mendatang.

"Mudah-mudahan prediksi BMKG benar bahwa puncak kemarau hanya sampai bulan September," ungkap Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bogor Joko Pitoyo di Cibinong, Kamis (20/8).

Dia menjelaskan dari laporan yang sama menyatakan bahwa musim kemarau tahun ini tak separah tahun lalu. Pasalnya, tahun ini Kabupaten Bogor dihadapkan dengan kemarau basah atau kemarau yang masih diselingi hujan.

"Kemarau tahun lalu data kami menunjukkan musim kemarau relatif panjang sehingga dari 40 kecamatan, 28 kecamatan dan 200 lebih desa mengalami kekeringan. Alhamdulillah sampai bulan Agustus ini kemarau yang kita prediksi lebih panjang ternyata masuk ke bulan basah," ujar dia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Yani Hassan mencatat bahwa Kecamatan Jasinga sebagai wilayah paling terdampak kemarau tahun ini. Ia menyebutkan hingga 12 Agustus 2020 sedikitnya sudah ada enam kecamatan yang mengajukan permohonan bantuan air bersih karena kekeringan, yaitu Jasinga, Cariu, Citereup, Ciampea, Tenjo, dan Cigudeg.

“Upaya-upaya yang dilakukan tidak melulu hanya merespons ketika ada bencana kita kirim air, kita juga mengupayakan membuat embung atau sumber-sumber air di daerah yang langganan kekeringan," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement