Kamis 20 Aug 2020 17:15 WIB

Bisakah Vitamin C Bantu Dongkrak Kekebalan Tubuh?

Kekurangan Vitamin C dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Vitamin C (ilustrasi). Vitamin C tak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh.
Foto: www.freepik.com
Vitamin C (ilustrasi). Vitamin C tak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Dikenal juga sebagai asam askorbat, vitamin C punya beberapa fungsi penting. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit skorbut atau scurvy, yang ditandai dengan kelemahan, kelelahan, anemia, sesak napas, luka lama sembuh, perubahan suasana hati, dan depresi.

Kadar vitamin C yang rendah juga terkait dengan banyak masalah kesehatan, seperti kekebalan yang buruk, gusi berdarah, dan gigi tanggal. Karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin yang larut dalam air ini, maka penting untuk memasukannya ke dalam makanan harian.

Baca Juga

Untungnya, vitamin C dapat ditemukan di berbagai buah dan sayuran. Sumber vitamin C antara lain jeruk, anggur, stroberi, buah kiwi, brokoli, bayam, serta paprika merah dan hijau.

Vitamin C mendapat banyak perhatian karena manfaat kesehatannnya. Itu sebabnya fakta bahwa sistem kekebalan yang melemah dapat membuat seseorang rentan terhadap infeksi, termasuk Covid-19.

Para ahli memperingatkan bahwa orang dengan sakit bawaan dan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius Covid-19. Mengambil langkah-langkah untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh pun menjadi hal penting saat ini.

Vitamin C dianggap sebagai salah satu vitamin terbaik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Menurut laman WebMD, vitamin C membantu membangun sistem kekebalan dengan memperkuat sel-T dan membantu membuat lebih banyak sel kekebalan tubuh.

Vitamin C juga membantu sel sehat tetap hidup. Kekurangan vitamin C, bahkan bisa membuat seseorang lebih rentan jatuh sakit. Vitamin C juga dapat memperpendek episode salesma dan membantu mencegah komplikasi serius.

Manfaat kesehatan lain dari vitamin C ialah membantu seseorang terlihat lebih muda dengan mendukung produksi kolagen yang meningkatkan tampilan kulit. Vitamin C juga membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, tulang, dan tulang rawan.

Di samping itu, vitamin C membantu mencegah kanker dengan memblokir kerusakan yang disebabkan radikal bebas, yang dapat meningkatkan risiko kanker. Namun, penelitian lebih lanjut masik dilakukan.

Lantas, vitamin C membantu penyembuhan luka dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal. Vitamin C pun membantu tubuh menyerap zat besi.

Jumlah vitamin C harian yang direkomendasikan bervariasi menurut usia dan jenis kelamin. Sesuai dengan National Institutes of Helath, berikut Rekomendasi Diet yang Disarankan (RDAs) untuk vitamin C:

- usia 0-6 bulan butuh 40 mg

- usia 7-12 bulan butuh 50 mg

- usia 1-3 tahun butuh 15 mg

- usia 4-8 tahun butuh 25 mg

- usia 9-13 tahun butuh 45 mg

- usia 14-18 tahun butuh 75 mg untuk pria, 65 mg untuk perempuan, 80 mg untuk kondisi hamil, 115 mg untuk laktasi

- usia lebih dari 19 tahun butuh 90 mg untuk pria, 75 mg untuk perempuan, 85 mg untuk kondisi hamil, 120 mg untuk laktasi.

- Perokok butuh 35 mg vitamin C per hari lebih banyak daripada bukan perokok.

Menurut Mayo Clinic, mengonsumsi terlalu banyak vitamin C tampaknya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan sejumlah gejala, seperti sakit perut, mual, diare, muntah, maag, sakit kepala, dan insomnia.

Sumber makanan yang tinggi vitamin C, yakni, jeruk dan jus jeruk, anggur, stroberi, buah kiwi, brokoli, kubis brussel, bayam, kubis, paprika merah dan hijau, dan kentang.

Vitamin C adalah nutrisi penting yang dibutuhkan agar tetap sehat. Dengan makan makanan yang bervariasi dan seimbang, seseorang bisa mendapatkan jumlah vitamin C yang cukup. Jika mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin C, pastikan berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan sebelum mulai meminumnya. Menerapkan pola makan bervariasi yang kaya akan semua nutrisi akan membantu Anda tetap sehat dan bugar. Selain itu, ikuti semua pedoman keselamatan jika ingin menjauhkan diri dari Covid-19 atau pilek dan flu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement