Kamis 20 Aug 2020 12:59 WIB

Mahaka Radio Perkuat Konten Digital

MARI terus mengembangkan berbagai konten audio dan platform digital yang dimilikinya

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Gita Amanda
CEO Mahaka Radio Integra Adrian Syarkawie (kiri) bersama Direktur Mahaka Radio Integra Maria Natalina Sindhikara usai memberikan paparan saat public expose di Jakarta, Rabu (19/8). PT Mahaka Radio Integra berhasil mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 149,90 miliar dan laba komperhensif tahun berjalan sebesar Rp 31,04 miliar untuk tahun 2019. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
CEO Mahaka Radio Integra Adrian Syarkawie (kiri) bersama Direktur Mahaka Radio Integra Maria Natalina Sindhikara usai memberikan paparan saat public expose di Jakarta, Rabu (19/8). PT Mahaka Radio Integra berhasil mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 149,90 miliar dan laba komperhensif tahun berjalan sebesar Rp 31,04 miliar untuk tahun 2019. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) akan fokus memperkuat bisnis digital pada tahun ini. Hal tersebut merupakan upaya perseroan dalam menghadapi situasi di masa pasca pandemi nantinya.

MARI terus mengembangkan berbagai konten audio dan platform digital yang dimilikinya yaitu Noice. Kehadiran konten ini disebut membuka peluang bagi MARI untuk memperluas jangkauan pasar melebihi area jangkauan siaran radio frekuensi modulasi.

Baca Juga

"Masa pandemi ini tidak menjadi penghalang bagi tim MARI untuk berkreasi. Sejak Juni lalu grup MARI telah menelurkan program baru bertajuk Ini Normal yang mengedepankan konsep siaran bersama 15 penyiar radio yang disiarkan serentak di 6 radio dan platform digital," kata Direktur Utama MARI, Adrian Syarkawi, Rabu (19/8) lalu.

Model bisnis yang dilakukan MARI ini berdampak sangat positif terhadap kinerja finansial perseroan. MARI berhasil mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 149,90 miliar dan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp31,04 miliar untuk 2019.

Dalam rangka memperkuat bisnis digital, Adrian mengatakan, perseroan akan menahan perolehan laba tahun 2019 untuk modal pengembangan digital. Adrian mengatakan pengembangan aplikasi Noice membutuhkan biaya yang cukup besar.

"Kita melakukan banyak ekspansi di 2019, ada biaya pengembangan aplikasi Noice, biaya promosi dan biaya konten. Ekspansi ini banyak memakan biaya," kata Adrian.

Direktur MARI Maria Natalina Sindhikara mengakui pandemi Covid-19 telah berdampak buruk terhadap bisnis perseroan. Menurutnya, hingga saat ini pandemi Covid-19 telah membuat pendapatan MARI turun hingga 30 persen.

"Pendapatan paling drop itu sekitar April dan Mei tapi setelah memasuki bulan Juli sempet naik lagi," kata Lina.

Lina memperkirakan potensi penurunan akibat pandemi Covid-19 masih berpeluang untuk bergerak turun. Namun, Lina berharap penurunan pendapatan perseroan hingga akhir tahun ini tidak lebih dari 20 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement