Rabu 19 Aug 2020 19:49 WIB

Pembangunan Masjid UEA di Solo Kantongi Sertifikat Tanah

Pembangunan masjid hadiah UEA akan dimulai akhir Agustus 2020.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ani Nursalikah
Pembangunan Masjid UEA di Solo Kantongi Sertifikat Tanah. Menteri Agama Fachrul Razi menerima sertifikat tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk lokasi pembangunan masjid bantuan dari Uni Emirat Arab (UEA), Rabu (19/8).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Pembangunan Masjid UEA di Solo Kantongi Sertifikat Tanah. Menteri Agama Fachrul Razi menerima sertifikat tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk lokasi pembangunan masjid bantuan dari Uni Emirat Arab (UEA), Rabu (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Agama Fachrul Razi menerima sertifikat tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk lokasi pembangunan masjid bantuan dari Uni Emirat Arab (UEA) di Solo, Rabu (19/8). Masjid hadiah dari Pangeran Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed Al Nahyan tersebut bakal dibangun di kawasan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

Fachrul memgatakan, sertifikat yang diserahkan oleh BPN tersebut berstatus sertifikat hak pakai tanpa jangka waktu. "Sertifikat ini yang akan digunakan untuk membangun masjid Grand Mosque hadiah dari Pangeran Mohammed bin Zayed. Tanah seluas tiga hektare bisa untuk membangun masjid dan Islamic Center," ujarnya di acara penyerahan sertifikat tanah dari BPN di The Sunan Hotel Solo, Rabu (19/8).

Baca Juga

Desain masjid yang akan dibangun tersebut akan meniru desain Sheikh Zayed Mosque di Uni Emirat Arab. Dana pembangunan semua ditangani oleh Uni Emirat Arab. Fachrul menyebut, pembangunan masjid akan dimulai akhir Agustus 2020. Pembangunan ditargetkan selesai dalam dua tahun.

photo
Menteri Agama Fachrul Razi (ketiga kanan) berbincang dengan pejabat Kementerian Agama Jawa Tengah saat meninjau lokasi pembangunan Masjid hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahlan kepada Presiden Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/8/2020). Masjid dan Islamic Center yang dibangun diatas tanah seluah 2,8 hektare tersebut didesain menyerupai Grand Mosque di Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA) dan akan mulai dibangun pada akhir tahun 2020. - (Antara/Mohammad Ayudha)

"Akan segera dimulai karena sertifikat sudah ada. Selama ini mereka menunggu-nunggu, mereka tidak mau membangun di tempat yang sertifikatnya belum ada," ujarnya.

 

Setelah penyerahan sertifikat tersebut, Fachrul melakukan peninjauan lokasi pembangunan masjid tersebut di Gilingan. Kementerian Agama sebelumnya juga telah melakukan pengukuran arah kiblat di lokasi tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement