Rabu 19 Aug 2020 00:00 WIB

Inspirasi Hijrah dan Pentingya Integrasi Sosial Imigran

Hirah merupakan peristiwa bersejarah yang menyatukan para imigran.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Padang Pasir
Foto: Pixabay
Ilustrasi Padang Pasir

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – 

Tidak lama lagi umat Islam akan memasuki tahun baru 1442 hijriyah. Tahun baru umat Islam yang ditandai dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah.  

Baca Juga

Hijrahnya Nabi saw ke Madinah karena masyarakat Makkah yang terus memusuhi umat Islam. Bahkan mereka tidak segan-segan mengusik dan berusaha menyingkirkan Nabi SAW.

Kehidupan di Makkah menjadi begitu tak tertahankan bagi umat Islam untuk melindungi identitas dan keimanan mereka. Dalam kondisi kritis seperti itu, Madinah menghembuskan angin sejuk.

Tidak seperti Makkah yang terus menerus memberikan ancaman bagi umat Islam, Madinah justru memiliki suasana yang ramah dan bersahabat, dengan sedikit pengecualian dari orang Yahudi yang merasa tidak nyaman terhadap pendatang baru.

Setibanya umat Islam ke Madinah, mereka tidak datang untuk memanfaatkan kemurahan hati dan keramahan penduduknya lalu mengambil alih tanah atau sumber dayanya. Tapi Nabi telah menyusun dokumen yang oleh banyak ahli digambarkan sebagai Bill of Rights pertama dan standar sempurna untuk konstitusi modern.

Dilansir dari About Islam pada Selasa (18/8), muslim awal yang dipimpin oleh Nabi, mengubah migrasi menjadi sarana yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang terintegrasi dengan baik, di mana para migran dan tuan rumah hidup berdampingan dengan damai dan sejahtera.

Sehingga bila diaplikasikan di kehidupan modern saat ini, tujuan migrasi seharusnya adalah pelestarian identitas Muslim mereka, dalam arti yang positif. Bukan memelintirnya untuk meraup keuntungan dan menguras sumber daya vitalnya di negara berkembang. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement