Rabu 19 Aug 2020 00:40 WIB

KAMI Juga Dideklarasikan di Solo

KAMI menilai kiblat bangsa Indonesia terganggu dengan adanya RUU HIP.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andri Saubani
Din Syamsuddin bersama para tokoh dalam jumpa pers deklarasi KAMI. (ilustrasi)
Foto: rilis
Din Syamsuddin bersama para tokoh dalam jumpa pers deklarasi KAMI. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Seratusan warga dari Kota Solo dan sekitarnya mendeklarasikan diri membentuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Hotel Riyadi Palace Solo, Selasa (18/8). Mereka ingin berkontribusi menyelesaikan permasalahan di Indonesia, khususnya Solo dan sekitarnya.

Baca Juga

Deklarasi tersebut diikuti 150 orang dari Solo Raya, yakni Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten, dan Boyolali. Deklarasi tersebut juga digelar dalam waktu yang sama di daerah lain, seperti Jakarta.

Ketua panitia penyelenggara deklarasi, Shobbarin Syakur, mengatakan, deklarasi tersebut merupakan bentuk dukungan ajakan tokoh-tokoh nasional yang dilakukan melalui telekonferensi, seperti Din Syamsuddin, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Ichsanudin Noorsy, dan lainnya. Ajakan tersebut berupa melakukan gerakan moral untuk menyelesaikan permasalahan bangsa.

"Para tokoh tersebut mengajak kami bersama-sama, kemudian kami bersama tokoh-tokoh Solo Raya mengadakan gerakan koalisi aksi KAMI Solo Raya. Ini gerakan moral yang bisa didirikan dimana saja. Ada join deklarasi secara nasional," kata Shobbarin Syakur kepada wartawan di sela-sela acara.

Menurutnya, ada dua tujuan utama pendirian KAMI. Salah satunya, meluruskan kiblat bangsa Indonesia yang dinilai terganggu dengan pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Tujuan kedua, memberikan kontribusi terhadap problem di negara Indonesia dalam segala aspek kehidupan.

"Hari ini kami deklarasikan Solo Raya dan Solo kemudian disusul kabupaten masing-masing. Deklarasi intinya jati diri Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ada 10 poin yang menjadi pegangan secara nasional. Untuk daerah dipersilakan improvisasi sesuai kearifan lokal. Kalau problem di Solo Raya banyak, ada persoalam sosial, persoalan kepemimpinan, dan lainnya," papar Shobbarin.

Dia menegaskan, KAMI akan selalu bergerak secara konstitusional. KAMI berupaya mencari jalan yang lebih baik dan lebih efektif, tetapi bukan melalui demonstrasi.

"Intinya profil kami jangan dicedari gerakan-gerakan inkonstitusional, ini gerakan moral. Kami harapkan gerakan moral ini bisa diterima oleh bangsa Indonesia khususnya Solo Raya," imbuhnya.

Beberapa tokoh yang hadir dalam acara tersebut antara lain, Ketua Dewan Syariah Kota Solo Muinuddinillah Basri, tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu. Panitia juga mengundang tokoh nasional Denny Indrayana melalui telekonferensi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement