Selasa 18 Aug 2020 21:13 WIB

Conte Selalu Kritik Petinggi Inter, Ini Alasannya

Conte mengakui dirinya bukanlah sosok yang pandai berdiplomasi, layaknya politikus.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Inter Milan Antonio Conte.
Foto: EPA/Dean Mouhtaropoulos
Pelatih Inter Milan Antonio Conte.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih Inter Milan Antonio Conte mengakui dirinya bukanlah sosok yang pandai berdiplomasi, layaknya politikus. Ia bahkan kerap melempar kritik terhadap petinggi i Nerazzurri.

"Saya tidak ingin kembali ke situasi tertentu. Saya merasakan beberapa hal pada saat itu dan merasa perlu mengatakannya," kata Conte kepada Sky Sport Italia dikutip Sportskeeda, Selasa (18/8).

Masa depan Conte bersama Inter menghadirkan tanda tanya besar. Itu setelah dirinya mengecam manajemen klub atas minimnya perlindungan kepada dirinya dan juga para pemain di tengah kritikan atas timnya di ajang Serie A Liga Italia 2019/2020.

Dengan masifnya hal tersebut muncul rumor bahwa Conte bakal didepak manajemen klub dari Stadion Giuseppe Meazza. Beberapa nama seperti Massimiliano Allegri dan Mauricio Pochettino, dilaporkan berpotensi menggantikan posisinya.

"Apa yang saya katakan selalu bertujuan untuk menjadi konstruktif. Media suka menekankan beberapa situasi lebih dari yang lain, tetapi pada saat yang sama, saya tahu kami harus melalui langkah-langkah tertentu untuk menjadi apa yang diinginkan Inter di masa depan," sambung Conte.

Meski diterpa berbagai rumor miring, namun Conte sejatinya berhasil membawa Inter tampil gemilang di ajang Liga Europa. Terbaru, eks pelatih Chelsea itu sukses memastikam tiket final setelah Inter mencukur Shakhtar Donetsk dengan skor 5-0.

"Saya bukan orang politik. Saya berpegang pada fakta dan tindakan, tidak terlalu diplomatis, tetapi saya mencoba untuk menjadi konstruktif dan tidak menyinggung siapa pun," tegas Conte.

Nantinya, Inter akan menghadapi Sevilla pada laga final Liga Europa 2019/2020. Terakhir kali La Beneamata menjuarai kompetisi bergengsi tersebut terjadi pada musim 1997/1998 usai mengalahkan tim senegara SS Lazio dengan skor 3-0.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement