Selasa 18 Aug 2020 19:33 WIB

Ar-Raudhah, Taman Surga di Masjid Nabawi

Orang yang duduk dan beribadah di sana akan merasakan ketenangan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ar-Raudhah, Taman Surga di Masjid Nabawi. Jamaah Masjid Nabawi khusyu berdoa di area Raudhah Masjid Nabawi, Madinah.
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Ar-Raudhah, Taman Surga di Masjid Nabawi. Jamaah Masjid Nabawi khusyu berdoa di area Raudhah Masjid Nabawi, Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ما بين بيتي ومنير روضة من رياض الجنة

"Apa yang berada antara rumahku dan mimbarku merupakan taman dari taman-taman surga", hadits riwayat Al-bukhari dan Muslim.

Dikutip dari buku Bekal Haji karya Ustaz Firanda Andirja, Raudhah yang ada di Masjid Nabawi batasan lokasinya yakni,

- Dari timur (sebelah kiri kiblat masjid) dibatasi dengan rumah Aisyah radhiyallahu anha sekarang makam nabi Shallallahu alaihi wa sallam.

- Dari barat dibatasi dengan mimbar Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.

- Dari selatan, yaitu kiblat persis sejajar dengan ujung mihrab Nabi (ujung depan masjid lama).

- Dari utara dibatasi dengan garis yang sejajar dengan ujung akhir rumah Aisyah radhiyallahu anha.

Dengan demikian ukuran Raudhah yakni 22 meter x 15 meter menjadi 330 meter persegi. Lokasi Ar-Raudhah dibedakan dengan karpet yang berwarna hijau, sementara lantai masjid yang lainnya berwarna merah. Raudhah artinya taman surga. Maka, Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan bahwa pendapat ulama tersimpulkan atas tiga pendapat,

Pertama, tempat ini mirip seperti taman-taman di Surga. Orang yang duduk dan beribadah di sana akan merasakan ketenangan seperti tenang dan tentramnya di taman surga.

Kedua, Ibadah di tempat ini merupakan penyebab masuk surga.

Ketiga, tempat ini akan diangkat dan dipindahkan ke surga.

Ibnu Hajar rahimahullah berkata, "Seperti taman dari taman-taman surga dari sisi turunnya rahmat dan datangnya kebahagiaan yang timbul karena melazimi halaqah-halaqah zikir, terlebih  pada zaman beliau Shallallahu alaihi wa sallam atau maknanya adalah ibadah di tempat tersebut mengantarkan kepada surga. Maka, ini adalah majas atau sesuai dengan zahirnya bahwa tempat tersebut benar-benar taman surga secara hakikat, yaitu zat tempat itu akan dipindahkan ke surga di akhirat kelak" Fathul Baari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement