Selasa 18 Aug 2020 18:33 WIB

Pembukaan Al Aqsa Ditanggapi AS

AS tanggapi pembukaan Al Aqsa.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil
Pembukaan Al Aqsa Ditanggapi AS. Foto: Masjid Jameh Atigh atau Masjid Jumu
Foto: IRNA
Pembukaan Al Aqsa Ditanggapi AS. Foto: Masjid Jameh Atigh atau Masjid Jumu

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Penasihat Senior Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jared Kushner, mengatakan bahwa pembukaan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem untuk seluruh Muslim akan membantu mengurangi ketegangan antara Israel dan dunia Muslim. Rencana pembukaan masjid yang merupakan situs tersuci ketiga umat Islam itu merupakan bagian dari perjanjian perdamaian antara Uni Emirat Arab (UEA)-Israel.

"Orang Israel sangat senang bahwa mereka bisa mendapatkan penerbangan yang lebih murah sekarang dengan terbang melalui Dubai, dan saya tahu banyak Muslim yang senang bahwa mereka sekarang dapat terbang melalui Dubai ke Tel Aviv untuk pergi dan mengunjungi Masjid Al-Aqsa," kata Kushner pada konferensi pers melalui telepon dari Washington pada Senin, dilansir di Emirates News Agency, Selasa (18/8).

Baca Juga

Menurutnya, Israel telah menyatakan bahwa Raja Yordania akan tetap menjadi penjaga masjid Al-Aqsa yang kini terbuka bagi seluruh Muslim. Kushner mengatakan, terobosan bersejarah ini adalah bagian dari perjanjian perdamaian pertama di kawasan dalam 26 tahun, dan yang ketiga dalam 70 tahun terakhir dengan Israel. Karena itu, ia menilai langkah tersebut akan memberi banyak optimisme besar bahwa Timur Tengah tidak harus terjebak dalam konflik di masa lalu.

"Kita bisa membuat umat Islam datang dan sholat di masjid Al-Aqsa dengan bebas dan damai; semakin banyak orang di seluruh dunia akan menyadari bahwa masjid ini tidak diserang, masjid terbuka, dan mudah-mudahan akan mengurangi ketegangan yang ada antara Israel dan dunia Muslim berdasarkan beberapa pemisahan anti-Semit bersejarah yang telah ada terlalu lama," lanjutnya.

Kushner berharap langkah perdamaian tersebut mengarah pada serangkaian kemajuan baru yang dapat memajukan kawasan Timur Tengah. Ia juga menyebut, bahwa visi perdamaian Presiden Donald Trump yang ditetapkan pada Januari tahun ini ditujukan untuk solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

Menurutnya, Trump membuat Israel sepakat untuk bernegosiasi berdasarkan visi sang presiden, menyetujui peta, dan sepakat untuk bergerak maju dalam sebuah negara Palestina. Hal demikian menurutnya merupakan terobosan besar.

"Sekarang Israel telah membuat tawaran yang sangat murah hati untuk sebuah negara dan untuk pertukaran lahan, dan bola benar-benar ada di pemerintah Palestina sekarang. Dan jelas, kami menyambut mereka kapan saja untuk datang ke meja perundingan," ujar Kushner.

Lebih lanjut, pejabat senior AS ini mengatakan bahwa kesepakatan damai akan membawa pada kemakmuran ekonomi bagi Israel dan UEA. Sebab, UEA dan Israel adalah pusat kekuatan keamanan teknologi dan pusat kekuatan ekonomi. Menurutnya, orang-orang melihat potensi perdagangan yang luar biasa di antara keduanya.

Dia menjelaskan, bahwa AS tidak menekan negara lain di kawasan itu untuk membuat hubungan diplomatik dengan Israel. Setiap negara seharusnya mengambil keputusan independen tentang hal itu.

Sebelumnya,  Presiden AS Donald J. Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, berbicara pada Kamis lalu. Mereka menyetujui normalisasi penuh dari hubungan antara Israel dan UEA.

Dalam sebuah pernyataan bersama, dikatakan bahwa terobosan diplomatik bersejarah itu akan memajukan perdamaian di kawasan Timur Tengah dan merupakan bukti diplomasi dan visi yang berani dari ketiga pemimpin, serta keberanian Uni Emirat Arab dan Israel untuk memetakan jalan baru yang akan membuka potensi besar di kawasan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement