Selasa 18 Aug 2020 06:30 WIB

Melatih Nalar Anak Melalui Metode MNR

Nalar anak dapat dilatih dengan Matematika Nalaria Realistik (MNR)

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Christiyaningsih
KPM gelar pelatihan MNR. Nalar anak dapat dilatih dengan Matematika Nalaria Realistik (MNR). Ilustrasi.
Foto: Klinik Pendidikan MIPA
KPM gelar pelatihan MNR. Nalar anak dapat dilatih dengan Matematika Nalaria Realistik (MNR). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klinik Pendidikan MIPA (KPM) bersama Republika mengadakan pelatihan daring untuk guru MIPA. Materi untuk pelatihan guru diberikan langsung oleh Presiden Direktur KPM Ridwan Hasan Saputra dengan metode belajar menggunakan Matematika Nalaria Realistik (MNR).

Pelatihan ini perdana diselenggarakan pada Senin (17/8) dan akan dilanjutkan dengan 20 pertemuan ke depan satu pekan sekali. Ridwan yang juga merupakan pengisi program Gemar Matematika TVRI ini menjelaskan MNR adalah suatu konsep pembelajaran matematika yang menekankan penggunaan nalar dalam memahaminya.

Baca Juga

Metode MNR tidak mengajari matematika langsung dengan rumusnya. Dalam MNR anak diajak berpikir sebelum diberikan rumus matematika. Menurut Ridwan metode ini lebih mengutamakan menyelesaikan matematika untuk masalah sehari-hari kemudian menarik kesimpulan dari masalah tersebut.

Selain itu diajarkan pula untuk memecahkan satu masalah matematika tidak hanya dari satu cara. Nantinya, kemampuan berpikir anak akan terus ditingkatkan dengan latihan soal-soal yang unik. Metode ini diklaim akan lebih memudahkan anak dalam memahami permasalahan matematika karena kemampuan penalaran yang dijadikan fokus utama.

"Kalau mengajar MNR kita akan mulai dengan pemberian masalah nyata. Misal kita mengajar dengan persegi panjang. Kita tanya anak-anak, yang bentuk persegi panjang itu apa. Kalau masih tidak tahu, kita tunjukkan misalnya pintu," kata Ridwan saat memberikan pelatihan pertemuan pertama melalui video zoom.

Dalam MNR, matematika diajarkan sesuai dengan pengetahuan siswa. Siswa kemudian dipandu untuk menyimpulkan konsep matematika tersebut. Proses pengambilan keputusan ini dapat membantu anak dalam berpikir kreatif.

Ridwan berharap ilmu yang ia bagikan dapat memberikan bekal kepada para peserta guru untuk mengajar baik di masa pandemi dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau nanti ketika masuk sekolah sudah kembali normal. Ridwan menilai kolaborasi dengan Republika menjadi langkah spesial. Selain memberikan ilmu MIPA, dirinya juga akan banyak berbicara mengenai motivasi-motivasi dalam mengajar untuk para guru.

"Kolaborasi ini adalah wujud kepedulian kita terhadap nasib guru di Indonesia," ujar dia.

 

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi, mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia mengatakan saat ini perubahan di berbagai sektor terjadi karena pandemi. Pendidikan menjadi salah satu yang terdampak signifikan. 

"Perubahan yang berlangsung drastis ini kita ikhtiarkan supaya bisa berjalan baik dan tentunya supaya murid-murid anak-anak didik kita dan penerus kita bisa tetap terjaga kualitas pendidikannya," kata Irfan saat membuka pelatihan sebagaimana dipantau dalam konferensi video, Senin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement