Senin 17 Aug 2020 21:14 WIB

Nagelsmann Bela Keputusan Taktik Guardiola Lawan Lyon

City menelan kekalahan memalukan 1-3 dari Lyon.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Foto: REUTERS/Peter Powell/Pool
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.

REPUBLIKA.CO.ID, LEIPZIG -- Pelatih Red Bull (RB) Leipzig Julian Nagelsmann memilih juru taktik Manchester City Pep Guardiola terkait kegagalannya membawa the Citizens lolos ke semifinal Liga Champions 2019/2020. City tersungkur oleh tim kuda hitam Olympique Lyon pada babak perempat final Liga Champions. City menelan kekalahan memalukan 1-3 dari Lyon di Estadio Jose Alvalade, Ahad (16/8).

Hasil negatif tersebut tak terlepas dari keputusan Guardiola dalam menerapkan formasi menyerang timnya ketika bertemu wakil asal Ligue 1 Prancis. Meski banyak orang menyoroti hal tersebut namun Nagelsmann menyebut hal itu bukanlah kesalahan Pep, sapaan akrab Guardiola.

Baca Juga

"Saya tidak bisa menilai itu karena saya tidak tahu seberapa sering mereka berlatih dengan tiga bek sebelumnya. Ide dasarnya adalah agar format para pemainnya tidak terlalu rumit. Baik 3-4-3 atau 4-3-3, menurut saya itu tidak terlalu penting bagi Kevin De Bruyne," kata Nagelsmann kepada DAZN, dikutip Goal, Senin (17/8).

Dalam laga tersebut Pep, di atas kertas, mengusung skema 4-3-3 dengan mengandalkan kekuatan pinggir lapangan lewat Raheem Sterling dan Kevin De Bruyne.

Hanya, banyak orang berpendapat jika pressing City dab permainan mereka di laga versus Lyon sangat jauh berbeda. The Eastland diklaim tampil lebih defensif, dengan menanggalkan beberapa pemain kreatif macam Bernardo Silva, Phil Foden, pun Riyad Mahrez.

Praktis, Guardiola seakan membuat lemah Manchester City yang sejatinya berstatus sebagai tim favorit ketimbang Los Gones, julukan Lyon.

"Menurut saya, ini agak terlalu berani untuk selalu menyalahkan formasi untuk kasus seperti itu. Jika dia menang, semua orang akan berkata, 'Taktik kelas dunia! Tapi, sekarang dia mengejutkan semua orang," kata juru taktik asal Jerman.

Pelatih berusia 33 tahun menambahkan, dalam pertandingan sistem gugur para pelatih sering membuat penyesuaian taktis yang tidak mungkin sama dengan apa yang dilakukan di kompetisi liga.

RB Leipzig mencatatkan rekor lolos ke putaran semifinal usai mengalahkan Atletico Madrid. Nantinya, Die Roten Bullen akan berhadapan dengan raksasa Prancis Paris Saint-Germain (PSG).

Sedangkan, Lyon yang jadi tim kejutan dengan menyingkirkan dua tim favorit, City dab Juventus, akan berjumpa kampiun Bundesliga Jerman Bayern Muenchen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement