Senin 17 Aug 2020 19:30 WIB

Conte Puji Kekuatan Shakhtar Donetsk

Shakhtar menjadi lawan Inter pada babak semifinal Liga Europa 2019/2020.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
 Pelatih Inter Milan, Antonio Conte
Foto: EPA-EFE/Martin Meissner
Pelatih Inter Milan, Antonio Conte

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih Inter Milan Antonio Conte memberikan pujian kepada Shaktar Donetsk. Tim asal Ukraina tersebut menjadi lawan Inter pada babak semifinal Liga Europa 2019/2020 di Stadion Esprit, Dusseldorf, Jerman, Selasa (18/8) dini hari WIB.

"Skhakhtar adalah tim yang penuh dengan bakat dan telah menunjukkan selama bertahun-tahun bahwa mereka selalu mempertahankan level permainan yang sangat tinggi," tegas Conte pada konfrensi persnya jelang laga dilansir Football Italia, Senin (17/8).

Baca Juga

Inter melaju ke semifinal seusai menaklukkan wakil Bundesliga Jerman, Bayer Leverkusen dengan skor 2-1. Sedangkan Shakhtar lolos ke empat besar berbekal kemenangan telak 4-1 dari FC Basel.

Duel kedua tim diprediksi akan berjalan sengit mengingat kedua tim punya sejarah apik di ajang Liga Europa. La Beneamata tercatat tiga kali menjuarai kompetisi kasta kedua di Benua Eropa pada 1990/1991, 1993/1994, dan 1997/1998. Sementara Shkahtar merupakan kampiun Liga Europa edisi 2008/2009. 

Conte pun mengakui kualitas manajemen Shakhtar sangatlah bagus. Mereka secara konsisten dapat menghadirkan talenta-talenta muda berbakat.

"Saya angkat topi kepada mereka dan direktur mereka karena dapat terus-menerus menemukan bakat terbaik. Saya pikir Shakhtar bermain dengan kekuatan mereka sendiri, jadi bergantian periode tekanan dengan lebih banyak duduk dan mencoba memukul kami melalui serangan balik. Mereka memiliki identitas yang sangat jelas," sambung eks pelatih timnas Italia.

Inter menjadi satu-satunya wakil asal Italia yang tersisa di kompetisi Eropa. Menurut Conte ia hanya berusaha untuk mengantarkan tim asuhannya berlari sejauh mungkin dalam setiap kompetisi yang mereka ikuti.

"Kami menghargai semua kompetisi yang kami ikuti, jadi tujuannya tetap untuk terus meningkatkan diri. Saya akan senang untuk klub jika Inter memenangkan trofi. Saya tidak memikirkan kesuksesan pribadi saya, hanya klub yang mempekerjakan saya untuk melakukan pekerjaan itu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement