REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia berlangsung meriah di tengah pandemi Covid-19 pada Senin (17/8). Hal itu ditandai ratusan petani di Desa Kewarasan Wetan, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, menggelar upacara bendera di tengah hutan. Mereka berpakaian seadanya biasa membawa perlengkapan bertani. Meski begitu, proses upacara bendera berlangsung dengan khidmat.
Ratusan petani menggelar upacara sebelum beraktivitas bercocok tanam, di tengah bukit yang gersang dan di bawah terik sinar matahari. Upacara bendera pun di laksanakan dengan dipimpin seorang petani dan di ikuti lebih dari 400 petani.
Meski antusias para petani terlihat cukup tinggi, namun upacara bendera tetap dilaksanakan dengan mengedepankan protokol kesehatan, seperti mewajibkan pemakaian masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman barisan.
Tokoh masyarakat Gunungkidul, Mayor Sunaryanta mengatakan, pelibatan para petani dalam upacara bendera sendiri bertujuan untuk lebih menanamkan rasa cinta Tanah Air. Hal itu sekaligus mengingatkan jasa para pejuang yang telah merebut kemerdekaan.
Dengan ikut andilnya para petani, diharapkan dapat meningkatkan semangat dan kreativitas untuk bercocok tanam memenuhi kebutuhan pangan nasional. “Tujuannya adalah mengingat kembali bangsa ini dan pejuang yang mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan Indonesia," kata Sunaryanta yang terakhir berdinas di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) ini.
Sunaryanta menuturkan, semangat nasionalisme harus terus dibangun di semua lapisan masyarakat. Termasuk di kalangan petani yang juga menjadi bagian anak bangsa, dengan semangat luar biasa mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi ini. "Kita juga tanamkan kepada petani agar mereka memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme kareana sangat penting bagi bangsa dan negara,” ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
